Kemendikbud Beri Penghargaan ke Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman

Senin, 21 September 2015, 22:10 WIB
Kemendikbud Beri Penghargaan ke Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman
ilustrasi/net
rmol news logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (Dit. PCBM) menggelar konferensi pers terkait penganugerahan pelestarian cagar budaya dan permuseuman, di Komplek Kemdikbud RI, Senin (21/9).

Di acara itu, hadir sebagai narasumber Dirjen kebudayaan Kemdikbud RI, Kacung Marijan;  Harry Widianto selaku Direktur Dit. PCBM, serta tim juri pelestari budaya dan cagar budaya.

Harry mengatakan, penganugerahan ini diberikan kepada mereka yang telah menjaga cagar budaya di Indonesia."Cagar budaya yang dimiliki Indonesia banyak sekali. Penganugerahan ini kami berikan kepada mereka baik itu perorangan, pemerintah, maupun swasta yang telah merawat dan melestarikan cagar budaya dan museum di daerah tersebut,” papar Harry.

Kacung Marijan juga menyampaikan hal senada. "Cagar budaya bukan hanya milik pemerintah, namun juga masyarakat. Di Indonesia, cagar budaya boleh dimiliki oleh swasta, termasuk perorangan,” jelas Kacung.

Dia jelaskan, ‎penghargaan ini sekaligus wujud rasa terima kasih Pemerintah atas perhatian mereka kepada cagar budaya. "Mereka telah memiliki peran yang sangat penting untuk warisan yang dimiliki Indonesia. Mereka telah mengurusi, melakukan konservasi, pengembangan dan pemanfaatan kepada cagar budaya yang ada,” lanjutnya.

Ditjen Kebudayaan melalui Dit. PCBM telah membentuk tim untuk melakukan penyeleksian cagar budaya dan museum yang akan menerima penghargaan. Penerima Anugerah Pelestari Cagar Budaya tahun 2015 terbagi menjadi beberapa kategori, di antaranya Kategori Juru Pelihara Cagar Budaya Terbaik, Pelestari Cagar Budaya Terbaik, Pemerintah Kabupaten/Kota Terbaik, Museum Terbaik, dan Pemerintah Peduli Museum.

Terhadap para penerima Anugerah Cagar Budaya dan Permuseuman, pemerintah akan memberikan penghargaan berupa piagam, tropi, dan uang tunai sebesar tiga puluh juta rupiah.

"Dengan adanya kegiatan penganugerahan ini, diharapkan dapat mendorong kesadaran berbagai pihak, dalam melestarikan Cagar Budaya dan pengembangan museum, serta lebih melibatkan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatannya,” tukas Kacung menutup diskusi.

Sebelum diskusi ini, Direktorat Internalisasi dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga mengadakan Penganugerahan Kebudayaan kepada 55 penerima, baik perorangan, komunitas, maupun pemerintah daerah.

Acara di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki itu juga digelar di hari yang sama. Kacung Marijan bertindak sebagai pembuka acara. Dia nampak temani oleh Kasubdit Direktorat Internalisasi Nilai Diplomasi Budaya, Dewi Citra Ria.

Dalam kesempatan itu, Kacung Marijan menyampaikan bahwa tahun ini ada 3 orang Warga Negara Asing yang akan diberikan penghargaan Anugerah Kebudayaan 2015, salah satunya adalah Franz Magnis-Suseno. Dia mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Utama 2015.

Kacung menambahkan, para penerima penghargaan tidak hanya yang berperan dalam mewariskan kebudayaan, namun juga yang turut melestarikan kebudayaan tersebut.

"Kita jangan hanya sibuk mewariskan kebudayaan, tapi luput mewarisi kebudayaan tersebut ke generasi penerus kita. Kebudayaan akan menjadi luar biasa jika dilaksanakan secara bersama-sama. Kali ini, para penerima penghargaan kebudayaan tidak hanya yang berperan aktif mewariskan kebudayaan, namun juga diberikan kepada yang aktif mewarisi kebudayaan tersebut,” tukas Kacung Marijan.

Acara pembukaan Pameran Anugerah Kebudayaan 2015 ini juga turut dimeriahkan oleh penampilan beberapa penerima penghargaan, salah satunya adalah Vicky Wahyu Hermawan Ramadhan, seorang Dalang Cilik asal Jawa Tengah. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA