"Janganlah merusak muktamar ini dengn nafsu menghalalkan segala cara hanya karena ingin menang. Ini organisasi para kiai, para kiai tahu apa yang terbaik untuk organisasinya, jangan karena para kiai ingin metode Ahwa lalu dituding politik uang," kata Sekretaris PWNU NTB, KH Lalu Winengan, dalam keterangan Selasa malam (4/8).
Lalu mengingatkan Andi Jamaro untuk bisa menjaga marwah dan muruah organisasi NU, serta menjunjung tinggi ahlaqul karimah. Bila pun ada masalah, lebih baij dibicarakan di dalam, dan tak mengumbar ke media, yang akhirnya orang lain tahu dan menertawakan NU.
"Itu prilaku yang merusak NU kalau ada yang mentalnya begitu. Kalau cinta NU, kalau ada masalah di NU justru di tutupi bukan diumbar ke mana-mana," terang dia.
Terkait tudingan Andi Jamaro yang mengatakan bahwa persoalan yang ada di muktamar Jombang yang ke 33 ini karena di belakang Panitia ada parpol tertentu juga ditolak oleh peserta utusan NTB ini. Menurutnya, Andi Jamaro sebagai politisi PPP tidak layak menuding dan menyalahkan parpol lain kalau tidak mampu menggalang dukungan kepada calon yang diusungnya.
"Janganlah menuding-nuding orang lain di belakang kisruh muktamar. Kalau yang bersangkutan tidak memperkeruh situasi dengan bicara ke media, juga tidak akan ada masalah," ungkapnya.
Lalu menambahkan, Andi adalah salah satu mantan Ketua PBNU pada zaman Kh. Hasyim Muzadi di periode kedua. Andi Jamaro juga adalah politisi PPP yang berpihak pada Djan Faridz, serta sempat mau menjadi calon ketua umum PBNU namun tak mendapakan dukungan.
[ysa]
BERITA TERKAIT: