DPR Imbau Pemudik Tak Simpan BBM Kalengan dalam Waktu yang Lama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Minggu, 12 Juli 2015, 21:24 WIB
‎RMOL.  Untuk mengantisipasi permintaan yang tinggi selama arus mudik, Pertamina menyediakan bahan bakar minyak (BBM) kalengan jenis pertamax. 

‎Namun demikian, anggota Komisi VII Joko Purwanto mengimbau para pemudik tak menyimpan BBM kalengan dalam waktu lama atau menjadikannya cadangan bahan bakar selama perjalanan. BBM tersebut harus segera digunakan setelah pembelian, karena tujuan pemasaraannya adalah memudahkan para pemudik yang kesulitan bahan bakar di tengah kemacetan. 

‎"Sifat bahan bakar kan berbeda dengan oli atau minyak rem. Jika BBM kalengan itu disimpan dalam suhu panas, ya bisa beraksi. BBM disimpan di bagasi, macet panjang, suhu panas, saya khawatir terjadi ledakan," kata‎ Joko beberapa saat lalu (Minggu, 12/7). ‎

‎Diketahui, ‎PT Pertamina menyediakan BBM dalam kemasan kaleng untuk memenuhi kebutuhan pemudik lebaran tahun ini. BBM kemasan yang disediakan adalah jenis bahan bakar khusus (BBK), yakni Pertamax, Pertamax plus dan Pertamina Dex. BBM tersebut tersedia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan non-SPBU berada di jalur mudik, khususnya Pulau Jawa.‎

‎Joko mengepresiasi terobosan Pertamina membuat BBM kemasan. Namun, ia meminta Pertamina terus mensosialisasikan fungsi dan tujuan pembuatan produk tersebut. 

‎"Saya yakin, pihak Pertamina telah menghitung keamanan dan kekuatan kemasan BBM tersebut. Tapi, kita kan tidak harus bergerak setelah adanya insiden (ledakan). Ini harus terus disosialisasikan agar masyarakat mampu menggunakannya secara bijak,” jelas politikus PPP ini. 

‎Senada, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina, Ahmad Bambang menyatakan, BBM kalengan dijual untuk mengatasi kemacetan. Ia meminta BBM tersebut tak dibawa dalam perjalanan jauh atau disimpai dalam waktu lama. 

‎"BBM itu kami sediakan di tol yang rest area-nya tidak memiliki SPBU, serta tol yang jarak SPBU-nya jauh seperti Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Di sepanjang jalur Pantura juga disediakan, karena kami khawatir para pemudik yang terkena macet kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan," jelas Bambang.‎

‎Mengantisipasi kebutuhan BBM saat arus mudik, lanjut dia, Pertamina juga menyediakan mobil tangki berisikan BBM di sekitar pintu tol, diantaranya ruas Tol Cipali. Ia berharap, keberadaan BBM kalengan dan mobil tangki dapat membantu memenuhi kebutuhan BBM pemudik. 

‎"Pertamina terus menjaga stok BBM dan gas Elpiji dalam posisi yang aman. Kami sudah mengantisipasi lonjakan konsumsi selama arus mudik dan arus balik. Saya mengimbau, masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan pasokan, serta tak membawa BBM kemasan dalam perjalanan jauh,” tandasnya. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA