TANTANGAN OPM

PKS: Wajar Bila Publik Menilai Aparat Punya Standar Ganda dalam Isu Terorisme

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Senin, 25 Mei 2015, 08:27 WIB
PKS: Wajar Bila Publik Menilai Aparat Punya Standar Ganda dalam Isu Terorisme
aboebakar alhabsy/net
rmol news logo . Tantangan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo yang menyatakan siap berperang dengan TNI dan Polri merupakan bentuk teror yang nyata.

"Teror yang nyata seperti ini jangan dibiarkan saja, karena akan membawa keresahan kepada masyarakat," kata anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboebakar Alhabsy, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Senin, 25/5).

Seharusnya, ungkap Aboebakar, aparat terkait turun tangan untuk memberantas teroris seperti ini. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus 88 dan steakholder lainnya haruslah segera berkoordinasi dan menjalankan tugasnya dengan baik.

"Masyarakat banyak yang menanyakan kepada kita selaku mitra kerja, kenapa Densus 88 hanya diam saja dengan teror yang terang benerang seperti itu," kata Aboebakar.

Akhirnya, lanjut Aboebakar, beberapa kalangan membandingkan persoalan ini dengan penembakan yang dilakukan Densus 88 terhadap Nurdin pada September tahun yang lalu. Nurdin ditembak saat shalat Ashar karena diduga sebagai teroris.

"Namun orang-orang OPM ini, yang sudah melancarkan ancaman teror secara terbuka, didiamkan saja. Akhirnya sebagian orang menyimpulkan, bahwa aparat memiliki standar ganda dalam mengkategorisasikan teroris," demikian Aboebakar. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA