Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tim Kemanusiaan ACT untuk Nepal Tiba di Tanah Air

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Minggu, 10 Mei 2015, 22:54 WIB
rmol news logo Tim pertama dari lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah tiba di Tanah Air setelah 12 hari membantu korban gempa Nepal.

Ketua ACTion Team for Nepal Syuhelmaidi Syukur dan Wahyu Novyan, dua dari tiga personel yang dikirim ACT mendarat di Bandara Soekarno-Hatta kemarin (Sabtu, 9/5).

"Kami bahagia, tim pertama yang kami tugaskan membantu korban gempa Nepal, sudah kembali dalam kondisi sehat. Semoga Allah memberkahi Syuhelmaidi Syukur dan Wahyu Novyan, juga menjadikan kerja kemanusiaan yang dilakukan mengundang keberkahan Allah untuk Indonesia," ungkap Presiden ACT yang ikut menyambut di Bandara Soetta.

Syuhelmaidi mengatakan, aktivitas ACT di Nepal berjalan lancar. Mereka mendapat kemudahan menggelar aktivitas kemanusiaan, baik di Kathmandu dan sekitarnya maupun ke pelosok desa yang sampai kami datang belum tersapa bantuan dari manapun.

"Relawan-relawan lokal Nepal meneruskan permohonan dukungan rehabilitasi sekolah, fasilitas umum, dan permukiman. Mereka mengungkap penghargaan yang tinggi untuk Indonesia. Ini momentum berkompetisi dalam kebaikan. Dengan dukungan donor society ACT terutama dari Indonesia, kami yakin bisa berbuat banyak untuk Nepal," harap Syuhel yang juga Senior Vice President ACT.

Sementara itu Wahyu Novyan menambahkan, mereka mendapat sambutan luar biasa dari warga Nepal, terutama yang di pedesaan.
"Sebagian orangtua sangat ingin anak-anaknya bisa mendapat beasiswa atau bekerja di Indonesia. Indonesia di mata mereka, negara yang baik dan menjanjikan untuk masa depan anak-anak mereka," ungkapnya.

Dua pegiat kemanusiaan ini siap berbagi inspirasi dan pengalaman, dan mengedukasi khalayak Indonesia untuk menggalang dukungan memulihkan Nepal.

Sementara itu, Bambang Triyono yang berjibaku menghimpun data dan menyusun sejumlah laporan kemanusiaan, masih bertugas di Nepal.

"Bambang mendukung kiprah tim kedua yang dipimpin Yusnirsyah Sirin, bersama dua dokter-Fakhrur Razi dan Fariz Elhaq, serta paramedis, Krisdiansyah, masih di pelosok-pelosok desa di Nepal," jelasnya.

"Ternyata, menggelar layanan medis, lebih berat dibanding distribusi logistik. Untuk medis, kami layani satu demi satu, dan mendatangi shelter-shelter yang bertebaran di mana-mana," ungkap Syuhel yang mengalami berjalan kaki berjam-jam karena jalan raya tak bisa dilalui mobil karena kena longsor, saat mendistribusikan bantuan. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA