Rakyat Semakin Miskin karena Jokowi Tak Mau Pusing

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Selasa, 28 April 2015, 13:10 WIB
Rakyat Semakin Miskin karena Jokowi Tak Mau Pusing
jokowi/net
rmol news logo . Presiden Joko Widodo bisa saja mengatakan tak mau ambil pusing dengan kritik publik terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), lebih-lebih pencabutan subsudi BBM itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur.

"Jokowi tak mau ambil pusing, tapi rakyat pusing dan menderita. Jadinya rakyat semakin miskin karena Jokowi tak mau pusing," kata mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazir, kepada Kantor Berita politik RMOL beberapa saat lalu (Selasa, 28/4).

Fuad mengingatkan, setiap kali pemerintah menaikkan harga BBM maka harga kebutuhan pokok lain akan ikut naik. Ketika harga BBM turun maka harga kebutuhan pokok tak pernah turun lagi.

"Rakyat miskin, dengan kenaikan BBM maka semakin susah," tegas Fuad.

Fuad pun mengingatkan, menyerahkan harga BBM ke dalam mekanisme pasar jelas bertentangan dengan pasal 33 UUD 1945 dan melawan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Saat bersilaturahmi dengan kalangan pers nasional di TVRI, Jakarta, Senin malam (27/4), Jokowi mengakui, banyak pihak yang mengingatkan dirinya agar tidak menaikkan BBM, karena bisa mengancam popularitas dirinya.

Tapi, Jokowi tidak mau pusing. Menurutnya, subsidi BBM selama ini sudah terlalu boros. Tiap tahun subsidi mencapai Rp 300 triliun. Makanya dia ambil keputusan untuk mengalihkan subsidi itu ke sektor pembangunan infrastruktur. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA