Bila Jadi Kapolri, Badrodin Harus Ajak Jokowi dan Setya Novanto Blusukan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Senin, 06 April 2015, 09:17 WIB
Bila Jadi Kapolri, Badrodin Harus Ajak Jokowi dan Setya Novanto Blusukan
badrodin haiti/net
rmol news logo . Bila dilantik sebagai Kapolri baru, Badroddin Haiti diharapkan bisa mengajak Ketua DPR dan Presiden Joko Widodo blusukan ke kantong-kantong kekuatan Polri, ke asrama-asrama polisi atau ke polsek-polsek di perbatasan dan terpencil.

Harapan ini disampaikan Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane, dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 6/4).

"Tujuannya agar Ketua DPR Setya Novanto dan Presiden tahu persis kondisi riil kepolisian. Dengan demikian bisa dilakukan percepatan-percepatan perbaikan dan pembenahan, sehingga revolusi mental di Polri bisa digulirkan dengan cepat dan kinerja Polri tidak terus menerus dikeluhkan masyarakat," ungkap Neta.

Saat ini, Neta menilai situasi internal Polri sangat solid untuk mendukung Wakapolri Komjen Badroddin Haiti menjadi Kapolri. Jenderal-jenderal yang tadinya bermanuver untuk menjadi Kapolri menggantikan Sutarman sudah berjiwa besar, untuk melapangkan jalan Haiti ke kursi TB1.

"Selain itu nama Haiti juga sudah disampaikan Presiden kepada DPR,  untuk dilakukan uji kelayakan dan uji kepatutan," ungkap Neta.

Hanya saja, sambung Neta, DPR perlu mendengar penjelasan Presiden Jokowi, kenapa mendadak mengganti nama calon Kapolri dari Budi Gunawan kepada Badroddin Haiti. Dan hal itu bukan berarti harus dijadikan kalangan DPR untuk bermanuver dan mengganjal pencalonan Haiti. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA