"Kami khawatir sepertinya ada usaha dari pemerintah saat ini memberangus media berita yang tidak sejalan dengan rezim saat ini namun untuk langkah awal maka media yang dikabarkan milik Islam yang menjadi korban," ujar Direktur Serambi Islam Institute, Muhammad Syafii Pasaribu dalam keterangannya, Selasa (31/3).
Dia meminta semua pihak tidak terjebak dengan pemblokiran media Islam yang kini hangat dikabarkan. Penting untuk dicatat adalah pemblokiran tersebut akan berimbas kepada media berita lainnya yang mengambil sikap oposisi dengan pemerintah.
Dan jika ini benar-benar terjadi maka media berita yang berani melawan pemerintah akan menerima surat peringatan dengan ancaman akan diblokir. Kondisi ini lambat laun akan mengembalikan kita pada zaman Orde Baru dan pastinya akan berbahaya bagi demokrasi.
"Kami menilai jika demokrasi dibunuh, segala kritikan kepada pemerintah tidak akan muncul kepermukaan dan ini berarti suara rakyat tidak akan bepengaruh lagi," tukas Muhammad Syafii.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: