"Program deradikalisasi di Indonesia belakangan ini sudah berjalan lebih baik, dari hanya sebuah program yang bersifat sementara menuju ke sebuah program yang lebih komprehensif dan bersifat permanen," ujar pemerhati bidang intelijen, Diaz Hendropriyono, di sela International Conference on Terorism and ISIS di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3).
Lebih lanjut, Diaz menyatakan, salah satu program deradikalisasi tersebut telah dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan, khususnya Kementerian Agama dan para ulama.
"Indonesia juga bisa belajar dari negara lain, khususnya Singapura, yang mempunyai program deradikalisasi terorisme yang baik," kata alumni Lemhanas PPRA 49 ini.
Deradikalisasi di Indonesia menjadi sangat penting lantaran ISIS sangat lihat dalam menyebarkan "virus-virus" radikalisme. Penyebaran tersebut kian cepat menjalar melalui berbagai cara, terutama melalui media sosial di Indonesia.
"ISIS sengaja menyebarkan virus radikalisme melalui media sosial, khususnya Twitter. Dan juga YouTube," katanya.
"Distribusi dan diseminasi informasi jauh lebih efisien dan lebih efektif di kalangan pemuda," tambah Diaz, seperti dalam surat elektronik yang diterima redaksi.
[ald]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: