Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Desa Mandiri Energi Solusi Listrik di Daerah Terpencil

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Minggu, 15 Februari 2015, 13:23 WIB
Desa Mandiri Energi Solusi Listrik di Daerah Terpencil
ilustrasi
rmol news logo Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes-PDTT) akan mengembangkan desa mandiri energi di desa-desa yang sulit dijangkau PLN. Seperti desa-desa tertinggal, terpencil dan di perbatasan, yang jumlahnya 10 ribuan desa atau 13 persen dari seluruh desa di Indonesia.

Hal itu sebagai solusi mengingat masih banyak desa yang belum teraliri listrik. Apalagi kebutuhan desa terhadap energi listrik saat ini makin bertambah luas. Baik sebagai alat pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan pelayanan publik, maupun sebagai prasarana produksi bagi kegiatan usaha masyarakat desa.

"Bagaimana desa mau berkembang, pelayanan sosialnya berjalan, kegiatan ekonominya maju, masyarakatnya sejahtera, jika kebutuhan energi listriknya saja tidak terpenuhi dengan baik?" ujar Menteri Marwan dalam siaran persnya (Minggu, 15/2).

Pengembangan desa mandiri energi dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya yang ada di desa secara maksimal dalam memenuhi kebutuhan energi listriknya sendiri, sekaligus menghilangkan ketergantungan terhadap pasokan energi listrik dari luar.

"Kita akan dorong setiap desa memiliki kemampuan untuk memenuhi sendiri lebih dari 60 persen kebutuhan energi listriknya dan bahan bakarnya, dari energi terbarukan yang dihasilkan melalui pendayagunaan sumberdaya yang dimiliki desa," ungkap Menteri Marwan.

Menurutnya, desa memiliki banyak sumberdaya yang dapat menghasilkan energi listrik, baik dari sumber pertanian yang bisa menghasilkan biofuel dan agrofuel, maupun dari sumber nonpertanian seperti penggunaan mikrohidro, tenaga surya dan biogas.

"Semua sumberdaya ini tersedia di desa, sifatnya terbarukan dan ramah lingkungan, bisa menghasilkan energi listrik yang mencukupi kebutuhan desa secara mandiri tanpa tergantung lagi pasokan dari luar," Menteri Marwan menambahkan.

Untuk mewujudkan desa mandiri energi diperlukan dana yang tidak sedikit. Tidak cukup jika hanya mengandalkan sumber pendanaan dari Pemerintah. Diperlukan keikutsertaan kalangan swasta termasuk dunia usaha, di antaranya melaui program Corporate Social Responsibilty (CSR). Untuk itu Menteri Marwan akan menggandeng BUMN dan pengusaha swasta untuk mendukung program ini.

"Jika desa dapat mewujudkan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan energinya, saya optimis desa dengan sendirinya akan berkembang, kegiatan sosial dan ekonominya akan berjalan baik, masyarakatnya bisa berusaha dan bekerja, memiliki pendapatan untuk hidup layak dan sejahtera," tandas mantan Ketua Fraksi PKB DPR ini. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA