Menurut dia, jika distribusi minyak tanah dengan perhitungan lama tahun 2012, diprediksi perusahaan pelat merah itu bakal rugi Rp 680 per liter. Sedangkan untuk solar, dengan dicoretnya subsidi BBN dan harga pengadaan biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) jauh diatas solar, maka Pertamina diperkirakan rugi Rp 300 per liter. Apalagi jika harga solar diturunkan lagi.
"Untuk menekan kerugian ini, Pertamina tentu saja terpaksa akan menghentikan penggunaan FAME, artinya program BBN akan berhenti kecuali," ujarnya dalam keterangan tertulisnya Rabu (11/2).
Selain itu, kata dia, penyaluran elpiji 3 kg keseluruh pelosok negeri, jika masih menggunakan formula harga 2009, maka tahun ini Pertamina akan kembali rugi.
"Pertamina hanya mendapat fee sebesar Rp 34 per kg atau 0,3 persen saja per kg. Total perkiraan pendapatan Pertamina dari fee penyaluran lpg 3 kg untuk 2014 hanya sekitar Rp180 miliar," ujarnya.
Menurutnya, ini harusnya jadi perhatian pemerintah dan DPR untuk memperhatikan Pertamina. "Walau Pertamina adalah BUMN, seharusnya pemerintah seharusnya tetap memberikan keuntungan dalam melaksanakan tugas pso," katanya.
PLN saja yang juga melaksanakan subsidi listrik diberi keuntungan sebesar 7 persen oleh pemerintah.Ini artinya Pemerintah harusnya memberi perlakuan yang sama kepada Pertamina.
Sebelumnya, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas M Riswi mengatakan, dalam 6 tahun terakhir, Pertamina selalu merugi jual BBM subsidi. Riswi mengungkapkan, walaupun setiap tahun alpha (margin) BBM subsidi selalu naik, namun Pertamina selalu merugi.
Pertamina terakhir kali untung mendistribusikan BBM pada 2007 dan 2008, di mana saat itu alpha BBM subsidi ditetapkan Rp 656 per liter di 2007, sehingga Pertamina untung Rp 5,94 triliun. Pada 2008, alpha BBM ditetapkan Rp 617,3 per liter sehingga Pertamina untung Rp 6,37 triliun. Sementara pada 2009 alpha BBM Rp 429 per iter, Pertamina rugi Rp 4,5 triliun, pada 2010 alpha BBM Rp 566,9 per liter, Pertamina rugi Rp 3,34 triliun.
Adapun pada tahun 2011 alpha BBM Rp 599,4 per liter, Pertamina rugi Rp 0,97 triliun pada tahun 2012, alpha BBM Rp 642 per liter sehingga Pertamina rugi Rp 0,84 triliun. Pada tahun 2013, alpha BBM Rp 706 per liter Pertamina rugi Rp 0,35 triliun dan pada tahun 2014 alpha BBM Rp 745,7 per liter, Pertamina rugi Rp 3,92 triliun.
[dem]
BERITA TERKAIT: