Demikian disampaikan Ketua DPP Gerindra FX Arief Poyuono menanggapi pernyataan Ahok yang berkilah banjir melanda Balaikota dan Istana karena hanya 2 dari 12 pompa air di waduk Pluit yang berfungsi dan saat yang bersamaan tanggul penahan banjir Rob belum selesai.
"Dan yang paling hebat Ahok ngeles kalau Istana kebanjiran karena ada sabotase," ujar Arief Poyuono (Selasa, 10/2).
Dia menilai, masyarakat juga masih ingat pernyataan Joko Widodo bahwa untuk menanggulangi banjir dan macet tidak susah susah-susah amat asal APBD digunakan dengan. (Baca:
Walikota Solo: Kelihatannya Nggak Sulit-sulit Amat Atasi Macet dan Banjir Jakarta)
"Nah, sekarang kita tahukan bahwa memanage Jakarta untuk meminimalkan banjir dan macet bukan hal yang susah amat seperti yang dikatakan Ahok ataupun Jokowi," sergahnya.
Ahok sangat gampang membuat alasan untuk menipu masyarakat. Dengan mudahnya mengatakan banjir karena pompa air rusak dan tidak optimal atau meyalahkan orang lain dengan mengatakan ada sabotase
"Karena itu tolong lah Ahok itu jangan omdo saja dan berprilakulah sopan bercirikan ketimuran Indonesia dalan memimpin Jakarta. Karena dari pengalaman sudah 3 kali Jakarta tengelam. Artinya Ahok itu sudah gagal dan cuma omong gede saja tanpa bukti progres penanggulangan banjr yang konkrit dalam menentukan skala prioritas dalam mengatasi problem utama ibu kota Jakarta," tegasnya.
Karena itu, dia mendorong DPRD DKI Jakarta segera membentuk Pansus. "Ini untuk meminta pertanggungjawaban Ahok terkait hanya 2Â pompa penyedot air yang berfungsi dan yang lainnya tidak berfungsi," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: