Demikian disampaikan Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo usai menerima Duta Besar Perancis, Corinne Breuze di kantornya, Jakarta, Rabu petang (21/1).
Indroyono Soesilo menyatakan beberapa program kerjasama Indonesia-Perancis yang saat ini tengah berjalan, antara lain Proyek Infrastructure Development of Space Oceanography (INDESO) yang sekarang digunakan untuk menangani illegal fishing menggunakan teknologi satelit. Juga program kerjasama pengembangan pelabuhan-pelabuhan perikanan yang ramah lingkungan, dikenal sebagai Proyek ECOPORT, guna meningkatkan sarana pelabuhan perikanan di Belawan, Sungailiat, Pelabuhan Ratu, Kendari dan Bitung.
"Disamping itu, saat ini tengah dibangun pula dua kapal survey hidro-oseanografi milik TNI-AL di Perancis, yang akan selesai pada semester I, 2015 yang akan datang," jelas Menko Maritim.
Dubes Perancis dan Menko Maritim, Indroyono Soesilo juga sepakat untuk menggalang kerjasama pembangunan Marine Techno-Park di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Direncanakan, Pusat teknologi kelautan di Kalimantan Timur ini akan berfungsi sebagai pangkalan kapal-kapal riset Indonesia, serta kawasan industri migas untuk kegiatan lepas pantai.
Program pembangunan pusat teknologi kelautan ini akan juga dikaitkan dengan kegiatan riset biota laut, seperti mangrove, serta pengembangan sumberdaya kemaritiman bekerjasama dengan universitas-universitas di Perancis.
"Segera pula dirintis kerjasama antara Kemenko Kemaritiman Indonesia dengan Sekretariat Jenderal Kemaritiman-Perancis," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: