Menurutnya, dalam perundingan bersama kubu Aburizal Bakrie (Ical) atau hasil Munas IX Bali telah dicapai kesamaan platform untuk bersama-sama membangun Golkar.
"Dalam rangka menyatukan itu ada beberapa platform politik mendasar yang perlu disamakan. Dan, syukur rekan-rekan hasil Munas di Bali beberapa di antaranya sudah menyetujui," beber Siswono di kantor DPP, Slipi, Jakarta (Selasa, 6/1).
Dia menjelaskan, kesamaan yang diraih bersama adalah tentang mekanisme pemilihan kepala daerah. Di mana, kubu Ical menginginkan proses pilkada lewat DPRD alias tidak langsung.
"Tapi, kelihatannya sudah bisa sepakat, oke," kata Siswono.
Kemudian, soal sistem pemilihan legislatif proporsional terbuka. Kubu Ical cenderung menginginkan menggunakan mekanisme nomor urut ketimbang suara terbanyak.
"Walaupun belum ada kesepakatan tapi terasa betul sudah ada pendekatan untuk setuju proporsional terbuka," jelas Siswono.
Begitu pula dengan mekanisme pemilihan presiden yang mana kedua kubu telah menyepakati sistem pemilihan langsung.
Namun demikian, lanjut Siswono, masih belum ada kesepakatan tentang keberadaan Golkar di barisan Koalisi Merah putih (KMP).
Kubu Agung Laksono menginginkan agar Golkar menjadi kekuatan politik sendiri tanpa terikat dengan KMP maupun Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Kita ingin Golkar menjadi pool politik sendiri yang mungkin gagasan-gagasannya tersendiri. Tidak perlu kita mengikatkan diri kepada KMP atau KIH," ujarnya.
"Kita optimis perjuangan ini akan mencapai buahnya karena yang belum disetujui itu tinggal sedikit lagi," demikian Siswono.
[ysa]
BERITA TERKAIT: