Di media sosial,
account Twitter @Kakak_ma memperbolehkan, perusahaan tambang mengubah status hutan lindung menjadi wilaÂyah tambang. Dengan syarat, peruÂbahan tersebut mengguntungkan.
Asalkan jelas pembagiannya unÂtuk rakyat dan negara silakan. Yang jelas rakyat Papua harus sejahtera,†ujarnya.
Account @adamkodrat.adam tak memÂpersoalkan perusahaan tamÂbang mengubah status hutan. AsalÂkan, tujuannya untuk menseÂjahterakan.
Izinkan, tapi dikelola dengan baik oleh perusahaan dalam negeri. Jangan kelola seperti FreeÂport, neÂgara malah buntung,†katanya.
Account @tepi33 menginginkan, perusahaan terlebih dahulu menyelaÂmatkan satwa dan makhluk hidup di dalam hutan, sebelum meÂlakukan kegiatan eksplorasi tamÂbang.
Bikin dulu hutan buatan untuk relokasi habitat yang ada di dalam hutan,†sarannya.
Account @yudhi_panoet bilang, pemerintah harus memÂpertegas terÂlebih dahulu berapa keunÂtungan yang akan didapat dari proÂses eksÂplorasi kekayaan tamÂbang. PerÂsenÂtasenya harus lebih beÂsar dari opeÂrator dan terus dikontrol pemaÂsukan dananya untuk kemakÂmuran rakyat lokal dan nasional,†pintanya.
Account @Sunusudibya meminta pemerintah tidak mudah percaya dan menyikapi rumor penemuan tamÂbang emas baru. Sudah dicek beÂlum? Jangan tergesa-gesa ambil keÂputusan,†ingatnya.
Berbeda, Tweeps @guru_deÂmokÂrasi melarang pemerintah memÂbeÂrikan izin kepada perusahaan unÂtuk mengubah status hutan menjadi daerah tambang. Tolak,†kicaunya.
Tweeps @nosh.nite mengusulkan, cadangan emas di Papua disimpan saja untuk dikelola oleh generasi bangÂsa berikutnya. â€Lebih baik tidak diizinkan, biar jadi aset negara yang akan datang. Biar anak cucu kita saja yang mengelola nanti,†sarannya.
Tweeps @dad_s sebut nggak rela pemerintah mengubah hutan lindung menjadi area penambangan emas. Percuma, cadangan segede apa pun rakyat tetap miskin tak menikmati tumÂpukan emas-emas itu,†ujarnya.
Tweeple @apa22222 meminta semua pihak bersikap netral. Dia mengingatkan, pemerintah, rakyat dan perusahaan tambang jangan mau diadu domba. Jadilah rakyat yang cerdas. Kalau tujuannya untuk keÂbaikÂan bersama, yah kita bicaÂrakan,†tandasnya.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM R Sukhyar mengatakan, setidaknya ada 4 perusahaan yang menemukan cadangan emas yang jumlahnya cuÂkup besar di Papua. Namun, seÂmuaÂnya terkendala status hutan lindung.
Ada sekitar 4 perusahaan, baik Kontrak Karya dan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Papua mendapatkan cadangan emas yang luar biasa,†ocehnya.
Sukhyar mengatakan, 4 perusaÂhaan tersebut adalah PT Nabire Bhakti Maining di Kabupaten PaÂniai, PT Irja Estern di Kabupaten PaÂniai, dan PT Iriana Mutiara InÂdenÂberg di Senggi Kabupaten Keerom, dan PT Aneka Tambang Tbk (AnÂtam). Semuanya sudah ekÂsplorasi. Cadangannya luar biasa, itu setara cadangan Newmont di Batu Hijau,†ungkap Sukhyar.
Namun, 4 perusahaan tersebut belum dapat mengeksploitasi tamÂbang emasnya, karena status hutan yang dinyatakan sebagai hutan linÂdung atau konservasi. Tapi status hutannya diubah jadi hutan konserÂvasi atau lindung. Itu yang kami minta penjelasan dari Kementerian Lingkungan Hidup. Empat perusaÂhaan itu tidak bisa ngapa-ngapain,†tutupnya.
Sukhyar mengungkapkan, lokasi cadangan emas yang luar biasa itu terletak di pegunungan Bintang, PaÂpua. â€Berada di hutan lindung dan konservasi. Tepatnya lokasi itu ada di perbatasan utara Nabire,†beÂbernya. ***
BERITA TERKAIT: