Karena harga BBM jenis premium sebesar Rp 8.500 dan solar Rp 7.500 dirasa memberatkan. Apalagi, akan mempengaruhi harga kebutuhan pokok lainnya.
Namun, bagi warga Indonesia yang tinggal di Kalimantan, harga tersebut tidak mengejutkan.
"Kami sudah sering membeli di atas Rp 10 ribu per liter," ujar tokoh pemuda Kalimantan Tengah, Daryana, kepada
RMOL (Rabu, 19/11).
"Yang terpenting sekarang, barangnya ada. Jangan kosong lagi," katanya menambahkan.
Meski begitu, dia juga mempertanyakan kenapa Jokowi langsung menaikkan harganya sebesar Rp 2.000. Tanpa ada tahapan-tahapan sebelumnya.
Karena sudah dinaikkan, Daryana mengingatkan Jokowi untuk membuktikan janjinya. Bahwa dana subsidi tersebut dialihkan untuk kepentingan produktif.
"Bangun jalan dan infrastruktur lainnya agar meningkatkan pendapatan masyarakat," pungas Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Kalteng ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: