Kekeliruan di awal masa pemerintahan ini akan menjadi bom waktu dan masalah bagi pemerintahan Jokowi-JK dalam waktu satu tahun yang akan datang. Dengan demikian, menurut hemat Johan O. Silalahi dari Jaringan Negarawan Indonesia (JNI), Jokowi semestinya tidak membuat kebijakan yang sembarangan.
Kata Johan, dirinya pernah membuat kesepakatan dengan Jokowi mengenai arah pembangunan yang tidak menyengsarakan rakyat. Kesepakatan itu dibuat di Masjid Koja, Tanjung Priok, setelah shalat Dzuhur.
Johan juga sangat mengenal Wakil Presiden Jusuf Kalla yang didukungnya dalam tiga kali pilpres. Keduanya juga pernah membuat kesepakatan di ruang kerja Jusuf Kalla di tahun 2009 saat JK terpuruk merasa ditinggal dan dilupakan SBY.
Karena mengenal Jokowi dan JK serta memiliki janji dan kesepakatan pribadi dengan keduanya, Johan merasa perlu untuk mengingatkan mereka.
Yang sangat fundamental terkait kebijakan kenaikan harga BBM yang prematur dan terburu-buru. Pemimpin bangsa adalah wakil Allah SWT di bumi yang diperintahkan untuk selalu berbuat keadilan,†ujar Johan.
Apakah harga BBM yang baru diumumkan dan seluruh dampak sosial ekonominya sudah diyakini adil bagi seluruh rakyat di Indonesia?†demikian Johan bertanya.
[dem]
BERITA TERKAIT: