Mantan Panglima TNI: Kenaikan Harga BBM Tidak Patut Didukung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Selasa, 18 November 2014, 08:34 WIB
Mantan Panglima TNI: Kenaikan Harga BBM Tidak Patut Didukung
rmol news logo Keberanian dan ketegasan Presiden Joko Widodo mengurangi subsidi BBM dipercaya tidak akan menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan harga BBM: mafia minyak.

Menaikkan harga BBM, bahkan identik dengan upaya melanggengkan mafia minyak karena tidak mengubah pola kebijakan impor minyak. Demikian disampaikan mantan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto yang pernah jadi Komut PT Pertamina, dalam kicauannya di Twitter pagi ini (Selasa, 18/11).

Tidak peduli siapapun presidennya, kebijakan menaikan harga BBM yang identik dengan menyengsarakan rakyat itu tidak patut didukung. Ada cara lain kok,” ujar Endriartono.

Dia mengingatkan, impor minyak, apakah itu crude oil atau BBM adalah tempat mafia minyak bermain.

Endriartono yang mundur dari jabatan Komut Pertamina di bulan September 2008 merinci sejumlah praktik yang semangatnya adalah melanggengkan mafia minyak.

Misalnya, mengabaikan potensi geothermal, agar gas, batu bara dapat terus diekspor dengan harga murah, sementara PLN terus menggunakan solar. Atau membangun kilang minyak untuk minyak impor, tanpa bersungguh-sungguh membangun infrastruktur untuk mengolah gas.

Ini semua, kata dia, intinya adalah agar mafia minyak tetap eksis.” [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA