
Mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Jenderal EndriartonoSutarto, mengecam pengalihan subsidi APBN yang menyebabkan kenaikan harga BBM seperti yang diumumkan Presiden Joko Widodo, petang tadi (Senin, 17/11).
Mantan Panglima TNI itu pun mengecam alasan yang kerap disampaikan menteri terkait bahwa hanya mafia minyak yang menentang kenainak harga BBM.
Dalam kicauannya di akun @endrisutarto, Endriartono mengatakan bahwa yang antre di SPBU kebanyakan naik sepeda motor. Itu artinya kenaikan harga premium dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter itu sangat berarti bagi mereka.
Dan pasti mereka itu bukan mafia,†sebutnya.
Endriartono mengundurkan diri dari jabatan Komut Pertamina pada September 2008. Menurut Menteri Negara ketika itu yang kini adalah Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Endriartono kecewa karena tidak dilibatkan dalam keputusan menaikkan harga elpiji.
Dalam sebuah kesempatan di Bandung, di awal 2009, Endriartono mengatakan, dirinya tidak sampai hati melihat rakyat tetap harus antre bahan bakar minyak sementara dia duduk sebagai Komut Pertamina.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: