"Pak Jhony datang dan memaparkan sebuah program pembangunan industri yang berbeda. Approach nya bagus. Buat saya ini sangat baik ya, penting sekali bagi Pemerintah Timor Leste untuk memulai sebuah fondasi bagi berdirinya industri penerbangan di sini," kata Direktur Leste Aviation, Fransisco Doatel Soares, dalam keterangan pers yang diterima redaksi tadi malam.
Fransisco mengatakan pihaknya akan memaksimalkan mobilisasi manusia dan barang dari kedua negara. Terdapat 14 frequensi arus yang akan dioptimalkan.
"Ya, kita maksimalkan. Agar ekonomi kita (Timor Leste) membaik dan masyarakat terlayani dengan sempurna. Kalau manusia dan barang dapat terakses transportasi kan juga baik. Nanti kalau semua berjalan dengan lancar dan baik, Timor Leste untung, Indonesia juga untung, Pak Jhony juga untung." ujar pria yang lebih fasih berbahasa Portugis ini sambil tertawa dan mengakhiri pembicaraan.
Saat ini penerbangan sektor Denpasar-Dili dan sebaliknya dimonopoli oleh masakapai Sriwijaya Air. Itu terjadi sejak ditinggalkan oleh Merpati dan Batavia. Saat ini rute tersebut diincar banyak maskapai termasuk Airasia yang baru mau mendaftar dan Garuda Indonesia yang berencana akan terbang akhir Oktober tahun ini.