"Saya yakin tidak butuh waktu lama kalau diseriusi. Indonesia di jagad raya ini tidak ada duanya dalam potensi sumber daya alam," jelas Ketua DPD Asosiasi Perkebunan Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jateng Sukadi Wibisono kepada
Rakyat Merdeka Online Rabu, (10/9).
Dia mengingatkan, setelah resmi memimpin Indonesia, pemerintah Jokowi-JK harus menggelar pertemuan dengan semua pihak untuk membicarakan masalah pertanian.
"Mengkumpulkan tokoh-tokoh daerah membicarakan permasalahan seperti apa, solusinya apa, masing-masing membuat presentasi. Saya kalau mencari produksi padi di atas 9 ton, bisa. Tapi pemerintah belum pernah mengakomodir," tegasnya.
Dia juga menjelaskan, tantangan pemerintah mendatang antara lain bagaimana mengembalikan kesuburan tanah yang saat ini telah rusak. Selain itu, para petani diberikan bibit yang berkualitas. Petani juga butuh pendampingan terus dari pemerintah.
"Selama ini petani tidak punya analisis usaha bagaimana bisa maju. Tidak pernah diperhatikan oleh pemerintrah. Jadi selama ini petani hidup sendiri-sendiri," imbuhnya.
Sementara soal siapa yang layak menjadi menteri pertanian, menurutnya sebaiknya figur tersebut harus dari perguruan tinggi tapi profesional. Agar tidak ada konflik kepentingan. "Dari perguruan tinggi yang profesional. Orang-orang memang yang tahu situasi dan kondisi ini. Kalau nggak tahu, jadi apa nanti kita ini," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: