Menurutnya, informasi tersebut didapatnya dari pihak keamanan Lapas. Adapun, foto itu diambil di sebuah ruangan lebar berlantai kayu. Ba'asyir duduk diapit para pria mengenakan pakaian putih yang salah satunya memegang bendera ISIS.
"Kalau kemarin Dirkamtib sudah ke sana dan melaporkan. Kami sepakat untuk berkoordinasi dengan pihak terkait. Sekarang setelah dianalisis banyak yang tidak tahu tapi ikut-ikutan. Misalnya statemen mereka yang akan sampai ke Mekkah menghancurkan Kabah," kata Handoyo di kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (4/8).
Handoyo tak membantah, sudah ada beberapa yang terafiliasi atau ikut kelompok ISIS secara ideologi di Lapas Nusakambangan. Tapi, menurut dia, orang-orang tersebut belum tahu mengenai makna sebenarnya ISIS.
"Tapi mereka yang sekarang berbaiat belum tahu yang sebenarnya. Sekarang ke beberapa tempat jangan sembarangan juga untuk menyewakan tempat yang tidak tahu akan dipakai untuk apa," jelasnya.
Handoyo tekankan, pihaknya akan meningkatkan keamanan Lapas agar tak kecolongan lagi seperti apa yang dilakukan Ba'asyir. Yang terjadi terhadap Ba'asyir akan dijadikan pelajaran.
"(Itu) terjadi di ruang yang tidak kami masuki. Mereka pakai tempat shalat. Itu juga ada penyalahgunaan fasilitas. Tapi kini kami ketatkan. Itu bukti pada ISIS bahwa dia sudah berbaiat," kata Handoyo.
Sampai saat ini, laporan diterimanya, di Lapas yang berada di Nusakambangan, ada sekitar 43 orang tahanan kasus terorisme. Namun, mereka sudah diperingatkan oleh para petugas bimbingan Lapas.
"Preventifnya sudah diingatkan juga," tandasnya.
[ysa]
BERITA TERKAIT: