PILPRES 2014

Ada Potensi Rakyat Marah pada yang Ngaku Dicurangi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Kamis, 17 Juli 2014, 11:50 WIB
Ada Potensi Rakyat Marah pada yang Ngaku Dicurangi
ilustrasi/net
rmol news logo Tentu saja sampai hari ini belum dapat dipastikan siapa yang akan memenangkan pemilihan presiden. Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih bekerja keras mengumpulkan semua suara secara berjenjang dari tingkat desa dan kelurahan hingga ke tingkat nasional.

“Sampai hari ini kita tidak melihat adanya keributan dari rekapitulasi di TPS, di PPK, di kabupaten dan kotamadya.Tidak ada keributan antar saksi,” ujar Staf Khusus Presiden, Andi Arief.

Hal ini, menurut dia, sangat kontras dengan prilaku salah satu kubu di Jakarta yang berteriak-teriak tentang kecurangan, dan membajak hasil perhitungan lewat quick count dan rekapitulasi yang dilakukan secara crowdsourcing.

“Rekapitulasi sudah sampai kabupaten dan Kotamadya. Aman dan demokratis. Dua tahap lagi propinsi dan pusat, kita akan dapatkan Presiden asli pilihan rakyat. Siapakah yang dipilih rakyat? Sudah bisa diduga tentunya.

Bagaimana dengan isu yang dibangun bahwa akan terjadi kemarahan besar bila salah satu kubu kalah?

Menjawab pertanyaan ini Andi mengatakan:

“Menurut saya terbalik. Justru ada potensi kemarahan rakyat terhadap pihak yang meneriakkan jadi korban kecurangan.” [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA