"Saya menerima kabar dan masukan dari para relawan di berbagai daerah tentang indikasi kecurangan yang semakin kentara," kata Martin kepada wartawan di Jakarta (Kamis, 3/7).
Paling tidak, kata Martin, sampai saat ini ada dua bentuk kecurangan yang mulai terlihat. Pertama, adanya aktivitas pendataan pemilih untuk capres tertentu yang bermotif politik uang.
"Ada yang mulai mendata tiap rumah tangga atau usaha kecil punya hak suara berapa. Nah, pada Pemilu Legislatif lalu juga ada praktik seperti ini. Tiap suara itu lalu dikalikan berapa rupiah sebagai bayarannya," kata Martin.
Kedua, di berbagai daerah yang kepala daerahnya mendukung capres tertentu terjadi intimidasi pada pemilih.
"Rakyat di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota yang paling rentan terhadap intimidasi. Kalau di kota, masyarakat sudah relatif berani untuk memprotes atau angkat suara bila diintimidasi," lanjut Martin.
Lebih lanjut, Martin mengimbau kepada seluruh relawan Jokowi-JK untuk terus aktif memantau aktivitas di lapangan.
"Bila terjadi kecurangan, segera laporkan pada struktur partai politik pengusung Jokowi-JK di tempat masing-masing. Dalam waktu yang tinggal 6 hari lagi menuju 9 Juli 2014, keunggulan Jokowi-JK tidak mungkin dilampaui. Hanya kecurangan yang bisa mengalahkan Jokowi-JK," pungkas Martin.‬
[dem]
BERITA TERKAIT: