"Kalau di Amerika, akademisi dan intelektual
fair. Nggak masalah partisan, yang penting jelas dan fair," jelas Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan dalam pesan singkat yang diterima
Rakyat Merdeka Online (Sabtu, 14/6).
Ramadhan menjelaskan, sosok seperti Paul Wolfowitz, Karl D Jackson adalah jelas sebagai
think tank Partai Republikan di AS meski mereka akademisi School of Advanced International Studies (SAID) Johns Hopkins University.
"Mereka nggak pernah menyebut diri sebagai pakar atau pengamat independen. Status mereka terbuka di mata publik," sambung Wakil Ketua Komisi I DPR ini.
Karena itulah, Ramadhan meminta para akademisi, pakar, pengamat Indonesia jangan menyembunyikan sikap dan afiliasi politiknya. "Kenapa masih malu-malu dan lebih suka main selingkuh?" ungkap Ramadhan, tanpa menyebut siapa akademisi yang dimaksud.
Sebelumnya, Ramadhan melihat banyak pengamat dan akademisi yang mengaku netral padahal menjadi "timses non formal" bagi kandidat tertentu.
Bahkan, ada pengamat dan akademisi yang sudah jelas-jelas bagian dari pendukung kandidat, tapi masih menyebut sebagai akademisi kampus, pakar atau pengamat. "Ini sangat tidak
fair. Ini pembohongan publik," tegasnya.
Karena itu, Ramadhan hormat terhadap Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan yang gentle mendeklarasikan dirinya sebagai bagian timses Jokowi-JK.
[zul]
BERITA TERKAIT: