Bahkan, saat itu Prabowo sempat menyampaikan adagium yang menyatakan, 'tidak ada prajurit yang salah, yang salah adalah komandannya'.
Demikian disampaikan mantan Kepala Staf Umum (TNI), yang juga tim pemenangan Prabowo, Letjen (Purn) Suryo Prabowo saat dihubungi pagi ini (Rabu, 11/6).
Karena itu, dia mempertanyakan tanggung jawab atasan Prabowo terkait kasus penculikan yang dilakukan Kopassus pada 1998. Dia heran, mengapa Jenderal Feisal Tanjung, Jenderal Wiranto, Jenderal Subagio HS dan Jenderal Fachrul Rozi yang merupakan atasan Langsung Letjen Prabowo melarikan diri dari tanggung jawab.
"Seharusnya komandan atau atasan Prabowo juga ikut bertanggungjawab. Ini kok malah melarikan diri dari tanggung jawab. Bahkan dengan keji dalam DKP mereka menyampaikan 11 tuduhan," kesal Suryo.
Tuduhan itu antara lain, Prabowo telah menyalahgunakan wewenang dan pelanggaran prosedur. Seperti pengabaian sistem operasi dan disiplin hukum di lingkungan ABRI.
Mereka lalu menyebarkan fitnah bahwa Prabowo dipecat karena telah melakukan pelanggaran HAM berat terkait dengan tuduhan sebagai dalang peristiwa kerusuhan Mei 1998.
"Apa-apaan jenderal seperti ini? Inikan contoh tidak baik buat junior mereka di TNI karena mengajarkan untuk jadi pengecut dan penakut," ungkapnya.
Padahal, dalam pandangan mantan Wakil KASAD ini, Prabowo merupakan tentara yang langka di TNI. Yaitu seorang purnawirawan yang berintegritas dan masih tetap memegang teguh Sapta Marga.
Antara lain, memegang teguh disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan Prajurit. Prabowo juga dinilai tidak pernah mengingkari sumpah prajurit. Yakni, taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan dan memegang segala rahasia tentara sekeras-kerasnya.
Sebagai purnawirawan jenderal bintang tiga, Suryo merasakan tekanan psikis yang dahsyat terhadap Prabowo oleh para seniornya. Khususnya pada Senin (9/6) malam saat debat capres yang diselenggarakan KPU.
"Saya sangat sedih dan malu melihat para purnawirawan yang hadir dalam acara debat itu, yang tanpa malu menunjukkan kesombongannya dengan menggunakan pet bintang 4 untuk mengintimidasi Prabowo secara psikis. Saya akui bahwa mereka berhasil membuat Prabowo geram, sehingga terlihat konsentrasi Prabowo sempat terganggu saat berdebat, karena dia berupaya menahan emosinya yang dipermainkan secara visual oleh para seniornya," ungkapnya.
Suryo pun menyampaikan pesan terbuka kepada para atasan Prabowo. "Kebenaran boleh saja kalah jenderal, tetapi kebenaran tidak pernah salah," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: