Demikian ditekankan Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN), A. Iwan Dwi laksono dan Sekjen JAMAN, Heriandi Lim, dalam pernyataan pers yang diterima redaksi (Kamis, 22/5).
Dua pasangan bakal calon akan segera ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Harapan rakyat Indonesia untuk perbaikan dan kemajuan bangsa dititipkan ke pasangan calon yang mendapat mayoritas suara rakyat Indonesia pada 9 Juli nanti.
Namun, berdasarkan evaluasi JAMAN terhadap Pemilu Legislatif (Pileg 2014) yang baru lewat, ada kekhawatiran terhadap kinerja KPU yang potensial menodai proses demokrasi.
"KPU berpotensi menjadi Komisi Pasar Umum," sindir Heriandi Lim.
Faktanya, proses Pileg lalu dipenuhi dengan praktik kecurangan yang melibatkan petugas penyelenggara.
Karena itu, Ormas ini meminta KPU Pusat segera mengganti penyelenggara pemilu di setiap tingkatan yang terindikasi tidak baik dan tercela, dan menuntut penyelenggara Pilpres 9 Juli di setiap tingkatan untuk menjaga independensi.
Ditegaskan Heriandi, seluruh pengurus wilayah JAMAN se-Indonesia akan bergerak untuk mengawal pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, metode gerak yang dilakukan adalah dengan mengawasi segala potensi kecurangan Pilpres dan menjaganya agar lebih fair.
"Kami mengajak keterlibatan semua unsur rakyat untuk berpartisipasi dalam relawan pengawas Pilpres yang fair untuk kemenangan Jokowi-JK," tandas Heriandi.
[zul]
BERITA TERKAIT: