Hasil hitung cepat Lingkaran Suvei Indonesia misalnya, dari 70 persen data yang masuk menunjukkan, PDIP unggul dengan perolehan 19,51%. Berikutnya, Golkar 14,92%, Gerindra 11,79%, Demokrat 9,67, PKB 9,38%, PAN 7,45%, PPP 7,04%, PKS 6,45%, Nasdem 6,28%, Hanura 5,20%, PBB 1.33% dan PKPI 0,97%.
Marzuki menjelaskan, sebelumnya banyak lembaga survei memprediksi PDIP bisa meraup suara 30 persen, bahkan di atas 35 persen. Sementara partai-partai menengah disebut bakal tidak lolos ambang batas masuk parlemen.
"(Prediksi lembaga survei) partai menengah jadi partai kecil, dan (disebut partai tengah) kebanyakan akan tutup kalau Jokowi maju," ujar Marzuki kepada
Rakyat Merdeka Online (Rabu, 9/4).
Karena itu lanjut politikus senior Partai Demokrat ini, hasil hitung cepat sementara ini menunjukkan lembaga-lembaga survei yang sebelumnya memprediksi perolehan suara partai itu tidak profesional.
"Kelihatan betul mereka itu tidak profesional. Ini hukuman bagi lembaga survei yang merendahkan partai-partai menangah. Masyarakat bisa menilai kredibiltas lembaga survei," tandasnya.
Menurutnya, temuan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) sebelumnya yang mendekati hasil hitung cepat. "Karena SMRC itu (prediksinya) merata. Artinya dari segi profesional, saiful tetap dia menjaga kredibiltasnya," demikian Marzuki.
[zul]
BERITA TERKAIT: