Seperti dilansir dari
AFP (Sabtu, 29/3), Obama meninggalkan Bandara Fiumicino di Roma pada pukul 09.55 waktu setempat, dengan menggunakan pesawat kepresidenan, Air Force One. Presiden kulit hitam pertama AS itu menghabiskan Jumat malamnya dalam pembicaraan bersama Raja Saudi Abdullah diperkebunan kerajaan di Riyadh.
Belum jelas maksud kunjungan Obama tersebut, namun hal itu dilakukan di tengah memburuknya hubungan kedua negara terkait masalah Suriah dan Iran. Pemerintah Arab Saudi menetang keras upaya AS dan negara-negara Barat menggelar negosiasi dengan Iran terkait program nuklir negeri itu.
Hal lainnya, Arab Saudi juga kecewa dengan keputusan Obama yang membatalkan rencana mempersenjatai pemberontak yang menentang pemerintah Suriah Presiden Bashar al-Assad pada tahun lalu.
Selain menangani ketegangan yang timbul akibat perang saudara di Suriah, pejabat-pejabat Amerika mengatakan pembicaraan itu kemungkinan akan juga mencakup Mesir, goyahnya perundingan damai Israel-Palestina, dan upaya melawan kekerasan ekstremis.
Perbedaan bilateral atas Mesir mulai muncul sejak tahun lalu, ketika Presiden Obama mengecam keras penggulingan Presiden terpilih Mohamed Morsi oleh militer Mesir. Sementara, pemerintah Arab Saudi mendukung pemerintah militer Mesir yang menggantikan presiden terguling.
[ysa]
BERITA TERKAIT: