Meski, bahkan istri Capres Golkar itu, Tatty Bakrie menegaskan, tidak ada kejanggalan dengan video itu karena mereka sudah menganggap Marcella dan Olivia sebagai anak sendiri sebab keduanya adalah teman dekat anak-anak mereka.
"Saya ragu apakah benar pembelaan istri dan anak-anaknya itu murni karena berasal dari hati nurani atau itu bersifat politis untuk melindungi diri Ical," jelas Direktur The Indonesia Reform Institute Syahrul Effendi Dasopang kepada
Rakyat Merdeka Online (Senin, 24/3).
Malah, bagi Syahrul, tidak menutup kemungkinan ada unsur pemaksaan dari Aburizal agar istri dan anaknya memberikan pembelaan kepadanya. Karena orang yang mau
nyapres, biasanya akan membela diri.
"Jadi itu pembelaan diri untuk mengamankan Ical sebagai capres. Kita lihat kok videonya, begitu mesra, gimana dibilang seperti hubungan anak dan ayah," beber mantan Ketua Umum PB HMI ini.
Syahrul mengingatkan, para politikus memang acap kali tersandung dalam skandal moral atau skandal seks. Sebelumnya ada skandal seks kader Golkar Yahya Zaini dan politikus PDIP Max Moein. Karena itu dalam amatannya, apa yang dilakukan Aburizal dan Aziz Syamsuddin itu sudah rahasia umum.
"Itu skandal moral. Tidak saja merusak citra bangsa Indonesia, tapi melukai perasaan rakyat pemilih. Mentang-mentang dia punya duit, bisa seenaknya. Jadi hampir semua politisi punya skandal moral. Karena punya skandal moral, rakyat pemilih harus berpikir secara kritis," tegasnya.
Makanya, Syahrul menambahkan, mestinya tidak perlu lagi ada pembelaan. Para politisi tersebut, termasuk Aburizal mengakui saja bahwa apa yang dilakukannya itu adalah skandal moral.
"Tidak usah menutup diri lagi. Jadi elit politik itu mengakui saja ini skandal moral. Itu sudah biasa. Jangan memanipulasi, membela diri bahwa ini biasa saja, seperti hubungan anak dan ayah," tegas Syahrul lagi.
Syahrul juga tidak bisa menerima alasan liburan atau mempelajari wisata Maladewa. "Itu alasan yang dicari-cari. Mestinya dia memiinta maaf. Itu sangat melukai rakyat Indonesia. Liburan atau mempelajari kemajuan wisata Maladewa alasan yang dicari-cari saja. Dia harus minta maaf, bukan membela diri lagi. Itu (membela diri) tidak elegan," tandas Syahrul.
Apakah dengan cara meminta maaf itu bisa memperbaiki citranya?
"Itu tergantung masyarakat. Bisa nggak dalam durasi sempit ini, bentar lagi Pemilu, itu bisa mengubah persepsi. Karena bagaimana pun orang suah terluka," jawabnya.
Kemarin, tak hanya keluarga Aburizal yang memberikan klarifikasi. Olivia mengakui juga sudah menjelaskan, perjalanan wisata ke Maladewa itu dilakukan pada awal tahun 2010 atas inisiatif bos Bakrie Grup tersebut. Tujuannya, melihat pengelolaan wisata yang ada di Maladewa, untuk diambil ilmunya dan diterapkan di Indonesia. Hal ini terkait dengan bisnis pariwisata yang dijalankan Olivia.
[zul]
BERITA TERKAIT: