Gula semut diproses menjadi brown sugar, gula cokelat, mirip gula pasir yang berwarna merah. Berbeda dengan gula merah yang dipakai warga Yogyakarta-Solo untuk pemanis sayuran.
Sebagai bentuk perhatian, beberapa saat lalu sekitar pukul 10.30 WIB (Kamis, 30/1), Menko Perekonomian Hatta Rajasa tiba di Objek Wisata Waduk Sermo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Hatta akan datang bersama Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
Hatta berjanji untuk berbagi ilmu dengan ribuan pemanjat pohon kelapa atau penderes gula semut.
Hatta yang berlatar pengusaha menangkap ada banyak ide untuk mengembangkan usaha petani. Tidak hanya memungut nira di atas ketinggian 10-12 meter di puncak pohon kelapa, tetapi juga mengolah, mengemas sekaligus memasarkan.
"Ini yang nanti kita bisa share ilmu," kata Hatta Rajasa, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dalam bisnis ini sudah tersedia sumber daya alam atau pohon kepala sendiri milik warga, ada sumber daya manusia atau penderesnya, ada koperasi , kelompok usaha yang bisa mengepul, memasarkan dan menyalurkan ke pabrik pebeli. Ada pula pendanaan yang bisa diakses dan pangsa pasar.
Di sisi lain, para penderes sudah pernah menerima bantuan Bank Indonesia berupa gudang penyimpanan gula semut yang mampu menampung 180 ton. Tetapi masih minim peralatan.
Gula semut adalah hasil pengolahan dari gula yang sudah dicetak. Caranya gula merah yang dicetak itu dihaluskan jadi lembut. Kemudian tepung gula ini dimasukkan dalam oven sehingga jadi kristal-kristal gula merah yang oleh warga disebut gula semut.
Harga jual gula semut per kilogram saat ini Rp 22.000. Sedang gula merah hanya Rp 15.000. Memang produksi gula semut lebih sulit, tetap para penderes sudah bisa membuatnya. Gula Kulonprogo ini sudah banyak diekspor ke USA dan Australia lewat pihak ketiga.
"Kredit Usaha Rakyat akan mendorong ibu-ibu, istri penderes, untuk berusaha apa saya yang memiliki prospek," teran Hatta.
Selain itu, di lokasi Waduk itu juga, Hatta akan menyerahkan KUR, Kebun Bibit Rakyat dan bantuan Pengembangan Perhutanan Masyarakat Pedesaan Berbasis Konservasi.
[ysa]
BERITA TERKAIT: