Somasi Munculkan Empat Fenomena yang Semuanya Merugikan SBY

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 29 Januari 2014, 09:51 WIB
Somasi Munculkan Empat Fenomena yang Semuanya Merugikan SBY
presiden sby
rmol news logo Langkah sejumlah pengacara yang dimotori Palmer Situmorang melayangkan somasi ke sejumlah tokoh dan politisi dipastikan akan merugikan citra SBY sebagai Presiden RI. Setidaknya ada empat fenomena yang muncul setelah tim pengacara keluarga Presiden SBY itu sibuk melayangkan somasi.

"Semua (fenomena itu) akan merugikan citra SBY," jelas Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S. Pane pagi ini (Rabu, 29/1).

Pertama, somasi itu akan memunculkan keinginan kelompok-kelompok di masyarakat untuk mengkritik dan menghujat Presiden SBY dan keluarganya, baik di media massa maupun di media sosial, seperti Facebook, Twitter. "Tujuannya melakukan 'uji nyali' dan menaikkan ratting ataupun meningkatkan populeritas penghujat," ungkap Neta.

Kedua, somasi akan memperbanyak musuh politik maupun musuh sosial Presiden SBY dan keluarganya. Sebab, dengan banyaknya orang-orang yang mengkritik dan menghujat Presiden SBY dan keluarganya, otomatis membuat pengacara Keluarga Cikeas itu makin banyak mengeluarkan somasi dan tuntutan, yang ujung-ujungnya membuat musuh politik maupun musuh sosial Keluarga Cikeas kian banyak.

Ketiga, citra Presiden SBY dan keluarganya akan semakin buruk seiring makin banyaknya musuh politik dan musuh sosial mereka. Padahal, sebelumnya di era pertama kepemimpinannya sebagai presiden, citra SBY cukup positif, meski ada prokontra terhadap kepemimpinannya.

Keempat, Kepolisian akan semakin repot di tahun politik 2014. Selain harus mengantisipasi situasi Kamtibmas dan potensi-potensi konflik, Polri juga harus memproses laporan-laporan pencemaran nama baik SBY yang dilakukan pengacaranya, jika tidak tercapai perdamaian dalam somasi yang dilayangkan.

Karena itu, Neta mengimbau Polri mencermati dan tetap bersikap netral. Sebab situasi sosial politik akan riuh pasca somasi, yang otomatis bisa menjadi ancaman bagi situasi Kamtibmas.

"Untuk itu IPW mengimbau Polri mencermati situasi ini. Tujuannya agar Polri tidak terjebak menjadi alat politik atau dituding menjadi alat kekuasaan untuk 'menghabisi' lawan politik kekuasaan. Kesan itu bisa muncul jika Polri buru-buru memproses laporan pengacara SBY terhadap pihak-pihak yang mengkritik keluarga Cikeas," demikian Neta. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA