Korban kebakaran di Tanjung Balai berharap Pemerintah Kota memberikan penjelasan yang lengkap pada mereka mengenai rumah susun sederhana sewa (Rusunawa). Para pengungsi yang berjumlah 1.030 orang dengan total rumah yang terbakar 184 buah, sangat sadar bahwa tempat penampungan mereka sementara di tenda-tenda darurat tak akan bertahan lama.
"Mayoritas mereka memang menginginkan agar pemerintah dapat segera membangun rumah mereka di tempat semula. Namun sebagian lagi sadar keinginan tersebut kurang realistis," kata anggota DPR RI dari Dapil Sumut 3, Martin Hutabarat, kepada
Rakyat Merdeka Online, Rabu (29/1).
Ketua Penasihat DPD Gerindra Sumut ini, mengatakan, para pengungsi lebih menginginkan ada penjelasan jujur dari Walikota tentang rencana penempatan mereka, termasuk rencana memindahkan mereka ke Rusunawa yang dekat dengan lokasi pemukiman awal.
Rusunawa yang ditawarkan pemerintah dan siap ditempati sekarang berjumlah 98 kamar, sedangkan yang mendaftar dan baru bersedia direlokasi baru berjumlah dua orang. Apabila yang 182 keluarga lagi tetap bertahan di tempat semula alias enggan direlokasi, maka hal itu akan sangat menyulitkan penyelesaiannya.
"Saya telah mendatangi para korban kebakaran dan berdialog mendengar apa keinginan mereka sambil membawa makanan cepat saji pada orang dewasa dan roti kering bagi anak-anak. Harapan pengungsi umumnya sama, yakni mereka bisa cepat dapat pekerjaan yang baru lagi dan rumah yang permanen bagi mereka dapat segera dibangun," terangnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: