Ratusan demonstran ini menuntut kelompok militan Misrata untuk meninggalkan Tripoli. Namun, tak satupun pihak dari kelompok tersebut keluar menemui para demonstran, hingga akhirnya beberapa antara mereka keluar dan menembak demonstran.
Seperti dilansir
BBC (Sabtu, 16/11), komandan militan Misrata, Al-Taher Basha Agha, mengatakan bahwa pihaknya hanya akan pergi "dalam bentuk jenazah". Ia juga menuduh para pendemo yang memulai tembakan.
Untuk mencegah insiden pada Jumat kemarin ini (15/1)kembali terjadi, Kementerian Pertahanan telah mengirimkan dua batalyon tentara ke lokasi bentrokan.
"Para tentara diperintahkan untuk memisahkan pendemo dengan militan, dan menembak siapa saja yang rusuh," kata jurubicara panglima militer, Ali Al-Shekhli.
Sejak tewasnya Muamar Khadafi pada 2011 lalu, ratusan anggota militan bersenjata telah tumbuh subur di wilayah ini. Mereka merasa pahlawan karena telah mengakhiri kekuasaan Khadafi yang telah berlangsung selama lebih dari empat dasawarsa. Hal inilah yang membuat mereka menentang otoritas penguasa dan melancarkan berbagai serangan.
[ysa]
BERITA TERKAIT: