"Saya rasa itu gagasan yang baik. Sangat positif itu. Koalisi partai Islam itu bisa menghapus
image partai Islam partai redup. Sekarang ini ada stigma partai Islam itu partai redup. Dengan adanya koalisi menjadi tidak redup," ujarnya kepada
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Rabu, 2/10).
Karena itu, Raja Dangdut ini menepis anggapan bahwa koalisi partai berdasarkan aliran, agama atau ideologi tidak relevan.
"Hahaha. Agama selalu relevan sampai kiamat. Kalau kita menegasikan agama, itu bertentangan dengan filosofi kita berbangsa. Pancasila itu kan sila pertama, Ketuhanan. Artinya Ketuhanan itu kan agama. Kalau bangsa ini sudah alergi sama agama, sama saja lari dari Pancasila," jelasnya.
Apalagi, sambungnya, poalisi partai Islam merupakan implementasi dari sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia.
"Saya katakan positif, karena secara sosial tidak ada itu sila ketiga tanpa ada persatuan umat Islam. Karena umat Islam mayoritas bangsa ini. Kalau umat Islam sudah bersatu, berarti bangsa ini sudah mengimplementasikan sila ketiga. Tanpa ukhuwah islamyah tidak ada itu persatuan nasional," tegasnya.
Sebelumnya, salah satu hasil Rapat Konsultasi Pengurus Harian, Pimpinan Majelis Syariah, Pimpinan Majelis Pertimbangan, Pimpinan Majelis Pakar, dan DPP PPP di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, (Senin, 30/9) adalah mendorong koalisi partai Islam.
"Mengingat kebutuhan koalisi dalam rangka persyaratan pencalonan presiden 2014, majelis-majelis bersepakat agar DPP PPP mengambil prakarsa untuk mengintensifkan silaturrahmi di antara sesama partai politik berbasis Islam sebagai upaya mengedepankan perjuangan berbasis moral sebagai
common ground perjuangan partai politik," jelas Sekjen DPP PPP M. Romahurmuzy.
[zul]
BERITA TERKAIT: