Yaitu, serangan langsung kepada Joko Widodo, kader PDIP yang memiliki elektabilitas paling kinclong, sudah dimulai.
Adalah pendiri PAN, M. Amien Rais yang menabuh genderang perang. Di hadapan civitas akademika Universitas Diponegoro, Semarang, ketika menyampaikan kuliah umum
Intervensi Asing Dalam Politik Luar Negeri Indonesia Selasa kemarin, Amien mengakui sikap merakyat Jokowi membuat masyarakat 'trenyuh' sehingga Gubernur DKI Jakarta itu menjadi sangat populer.
Namun, Amien mengingatkan, masyarakat jangan sampai memilih presiden berdasarkan popularitas. Jika Jokowi terpilih sebagai presiden karena popularitasnya, dia bisa bernasib seperti Joseph Estrada, yang dijatuhkan setelah kurang dari sembilan bulan memenangi Pilpres Filipina dengan angka meyakinkan.
Â
"Amien juga menilai Jokowi gagal di Solo ketika Walikota. Saat itu Solo jadi kota termiskin. Serangan ini yang kedua kepada Jokowi. sebelumnya Amin menuduh Jokowi tidak nasionalis," ujar Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan (Jumat, 27/9).
Apa gerangan maksud serangan Amien tersebut?
"Serangan politik hal lumrah dalam perebutan kekuasaan era demokrasi. Itupun dialami Jokowi di pilgub," jawab Syahganda.
Namun, yang penting dicatat adalah dua hal. Pertama, Amien telah melakukan
positioning politik yang membelah kubu Jokowi versus non-Jokowi untuk 2014. Kedua Amien memposisikan Jokowi sebagai rival utama, bukan Megawati.
Karena itu, jelasnya, Amien sedang membakar
spirit front anti Jokowi dan berharap Hatta dan Prabowo atau lainnya segera eksis. Sedangkan kubu SBY siap dengan capresnya via konvensi.
"Mampukah Jokowi bertahan?" tanya Syahganda mengakhiri.
[zul]
BERITA TERKAIT: