Ketika membeberkan teori ini dalam sebuah kuliah di Florence, Italia, akhir Agustus lalu, misalnya, ahli kimia yang sejak lama tertarik meneliti awal kehidupan ini, tidak mempresentasikan foto-foto satelit terakhir yang diambil dari Planet Mars. Juga tidak ada gambar yang memperlihatkan persamaan dan perbedaan antara manusia modern yang hidup di Bumi dan yang pernah hidup di Mars.
New York Times melaporkan bahwa dalam kuliah itu DR. Banner menantang ilmuwan yang menghadiri kuliahnya itu untuk meneliti kembali bukti-bukti yang memperlihatkan tanda-tanda awal kehidupan atau bagaimana kehidupan berawal. Mengamati berbagai hasil temuan selama ini ia berkesimpulan bahwa Mars lebih mungkin menjadi tempat awal kehidupan dibandingkan Bumi.
Peneliti senior pada Westheimer Institute di bawah payung Foundation for Applied Molecular Evolution di Gainesville, Florida ini mencari kesamaan kimiawi Mars dan Bumi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Banner dan rekan-rekan penelitinya mengumpulkan bukti-bukti yang memperlihatkan suatu zat kimiawi yang bereaksi dengan zat kimiawi lainnya dan hasil dari reaksi ini adalah molekul yang mereplikasi diri sendiri. Inilah yang dikenal dengan
Ribonucleic acid atau RNA yang kemudian menjadi
Deoxyribonucleic acid atau DNA yang mrupakan kode genetika makhluk hidup.
Dalam beberapa ujicoba yang dilakukan, DR. Banner dan koleganya menemukan bahwa mineral yang mengandung
borate dapat membantu jalan buntu yang ditemui dalam reaksi kimia yang gagal membentuk pondasi awal RNA.
Namun demikian, kehadiran RNA ini tidak serta merta membuat zat kimia yang bereaksi menghasilkan RNA. Penelitian dan ujicoba lebih lanjut akhirnya menghasilkan kesimpulan bahwa mineral yang mengandung
molybdate dapat membantu
borate membentuk RNA.
Hari ini
borate dapat ditemukan dalam jumlah yang begitu banyak di berbagai gurun yang tersebar di muka bumi. Namun, diperkirakan bahwa 4 miliar tahun lalu belum ada gurun yang mengandung
borate.
Bukti-bukti yang dikumpulkan baik oleh citra satelit maupun bebatuan yang dari Mars membuat DR. Banner semakin yakin dengan teorinya.
Bulan Juni lalu, teori DR. Banner itu didukung oleh penelitian Universitas Hawaii terhadap meteor dari Mars yang jatuh ke bumi. Meteor-meteror ini memiliki kandungan
borate yang sangat tinggi.
[dem]
BERITA TERKAIT: