Kabar itu berdasarkan broadcast
blackberry messanger (BBM) yang memuat percakapan Eyang Subur dan budayawan Betawi, Ridwan Saidi.
Semakin 'heboh', setelah pengamat politik kenamaan M. Qodari mengungkapkan di dalam sebuah diskusi di gedung DPR Jakarta, kemarin, yang banyak dihadiri wartawan, bahwa dirinya juga mendengar kabar tersebut.
Kepada
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Selasa, 7/5), Ridwan Saidi membenarkan isi BBM yang beredar tersebut. Dia pun kembali menceritakan kronologis saat dia dihubungi oleh Eyang Subur. "Ya betul. Dia telpon saya. Waktu itu hari Sabtu saya lagi pimpin rapat yayasan, yang saya pimpin," ujar Ridwan Saidi.
Dalam percakapan itu, Eyang Subur mengajak Ridwan Saidi untuk melaksanakan umroh bersama keluarganya. "Saya bilang nggak bisa. Saya nggak mau meninggalkan Jakarta," ungkap Ridwan Saidi, mengulangi apa yang ia sampaikan Sabtu itu.
Lantas, Eyang Subur menanyakan, apakah ada rumah Ridwan Saidi yang mau diperbaiki. "Saya bilang nggak ada. Rumah saya sehat wal afiat," katanya lagi.
Setelah dua pertanyaan tak berbalas positif, Eyang Subur meminta Ridwan Saidi untuk menemuinya. Lagi-lagi, Ridwan Saidi menampik. "Saya bilang nggak bisa. Saya memimpin rapat," katanya kembali menampik.
Karena itu, Ridwan Saidi menyarankan, kalau Eyang Subur memiliki keperluan terhadapnya, lebih baik utus pengacara untuk menemuinya. "Karena saya nggak bisa saya meninggalkan rapat. Rapat ini saya pimpin," kata Ridwan Saidi mengakhiri obrolan lewat telepon tersebut.
Satu jam kemudian, kisah Ridwan Saidi, datang Ramdhan Alamsyah, pengacara Eyang Subur menemuinya. Ramdhan Alamsyah menyampaikan rencana Eyang Subur mau mendaftar konvensi Partai Demokrat.
"Dasarnya apa?" tanya Ridwan Saidi.
"Dasarnya adalah Eyang Subur dua bulan ini tayang di TV, tentu elektabilitasnya tinggi," kata Ramdhan, menjawab seperti disampaikan Ridwan Saidi.
Mendengar penjelasan tersebut, Ridwan Saidi hanya menanggapi singkat. "Nanti kapan hari mau daftar ke Demokrat, kasih tahu saya, biar saya arak-arak."
[zul]
BERITA TERKAIT: