"
Mosok saya sampai dibilang mau buat ladang ganja," ujar Dahlan sembari menahan tawa usai mengelar rapat pimpinan (Rapim) di Gedung Jamsostek, Jakarta, Kamis (2/5).
Tudingan Dahlan sedang menyiapkan ladang ganja ini mencuat setelah seorang ahli farmasi, Rabu lalu (17/4), mengusulkan agar Kementerian BUMN mengembangkan tanaman ganja. Hasil perkebunan ganja tersebut nantinya digunakan untuk farmasi karena bisa menjadi obat untuk menyembuhkan sakit jantung dan obat anti kanker.
Saat itu, kepada Dahlan, sang ahli farmasi mengungkapkan, alangkah sayang kalau setiap tahun dan berton-ton ganja tersebut dibakar. Ahli farmasi tersebut sebelumnya sudah menawarkan kerja sama dengan pihak swasta, namun pihak swasta tidak berani mengambil resiko karena melanggar hukum.
"Tapi waktu itu saya terburu-buru dan saya harus mempelajari dulu bahan-bahannya yang sangat tebal bukunya," sambung Dahlan, seperti dilansir
JPNN.
Saat ini, kesibukan semakin bertambah karena banyak sekali agenda yang harus diikuti Bos Jawa Pos Grup tersebut. Sehingga, belum ada kesempatan mempelajari proposal yang berisi tentang khasiat daun ganja tersebut. "Saya juga belum ketemu lagi dengan beliau, dan bahan-bahannya juga belum sempat saya baca lagi," pungkasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: