DR. Rizal Ramli: Insya Allah Indonesia akan Menjadi Bangsa Besar yang Kuat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 15 April 2013, 14:23 WIB
DR. Rizal Ramli: Insya Allah Indonesia akan Menjadi Bangsa Besar yang Kuat
dr rizal ramli
rmol news logo Mantan Menko Perekonomian DR. Rizal Ramli tertunduk setelah mendengar besarnya harapan rakyat terutama para tokoh agama di Jepara, Jawa Tengah agar dirinya bisa membawa negeri ini keluar dari berbagai kemelut yang ada.
Dia tampak tak dapat menyembunyikan raut wajah penuh haru.

Meski begitu, sejurus kemudian, wajahnya tampak mengeras dan menjawab dorongan tersebut.

“Saya mohon doa restu bapak ibu sekalian. Dengan doa dan dukungan bapak ibu, saya makin mantap maju sebagai calon presiden. Insya Allah, dalam lima tahun kita bisa mengejar ketertinggalan dari Malaysia. Indonesia akan menjadi bangsa besar yang kuat. Bangsa yang rakyatnya sejahtera lahir dan batin, insya Allah,” kata Rizal Ramli.

Rizal Ramli saat itu hadir dalam acara Pekan Sholawat Nasional & Napak Tilas Perjuangan RA Kartini, Ahad malam  (13/4). Acara ini dihadiri tokoh-tokoh agama dan 400-an warga Jepara.

Salah satu tokoh agama yang berharap mantan Kepala Bulog itu memimpin Indonesia adalah dai kondang KH Budi Harjono.

“Saya rindu lahirnya pemimpin yang sanggup membawa rakyat pada kesejahteraan sebagaimana yang dicita-cita para pendiri bangsa. Jangan minta saya jadi pemimpin! Tapi kalau diminta mendorong calon yang tepat, saya siap. Seperti Sunan Bonang menunjuk Raden Fatah menjadi Sultan Demak. Kalau Pak Rizal Ramli konsisten dan sungguh-sungguh memperjuangkan kesejahteraan rakyat, saya akan doakan dan dukung penuh,” papar Kiai Budi.

Dalam kesempatan itu, DR Rizal Ramli yang juga penasehat ahli Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), banyak berbicara tentang Indonesia yang seharusnya bisa lebih baik. Pada bagian-bagian tertentu, dia mengutip data dan angka. Dia juga membuat perbandingan-perbandingan dengan sejumlah negara yang berhasil melepaskan diri dari keterbelakangan dan berubah menjadi negara maju. Semua itu dimungkinkan karena para pemimpinnya amanah dan benar-benar berjuang untuk kesejahteraan rakyat dan bangsanya.

Namun yang menarik, paparan soal-soal makro ekonomi itu disampaikannya dengan santai dan ringan. Hadirin yang sebagian besar kaum perempuan dan duduk lesehan beralas terpal plastik di bawah tenda, sepertinya tidak terbebani.

Mereka sepertinya justru sangat menikmati. Bahkan dia juga menyusupkan joke dan humor-humor segar. Tak urung berkali-kali tawa hadirin meledak seperti menaklukkan lelah yang membekap mereka. Padahal, pagi harinya warga baru saja napak tilas dengan berjalan kaki Jepara-Kudus-Jepara dengan jarak tidak kurang dari 24 km. Maklum, malam itu adalah puncak dari rangkaian acara Pekan Sholawat Nasional & Napak Tilas Perjuangan RA Kartini.

Tak terasa, saat itu, jarum jam sudah sejak tadi meninggalkan puncaknya. Dingin makin menggigit. Untuk kedua kalinya, hadirin disuguhi tarian sufi.

Baru pada pukul 01.05, acara benar-benar selesai. Warga nahdiyin mulai berdiri dan meninggalkan lokasi acara. Namun mereka pergi dengan membawa harapan dan tekad, harapan akan lahirnya pemimpin yang bisa Indonesia akan lebih baik. Seperti saat Sunan Bonang menunjuk Raden Patah. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA