11 provinsi tersebut adalah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulsel, Gorontalo.
Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dalam kicauannya pagi ini juga turut mengomentari penundaan UN tersebut. Menurutnya, kejadian ini pasti akan menambah bahan perdebatan tentang perlu tidaknya UN digelar.
"Karena itu, keterlambatan distribusi naskah UN mustinya tidak terjadi, jika persiapannya matang," katanya dalam kicauannya di akun Twittternya, @anasurbaningrum dengan hastag #ujiannasional pagi ini (Senin, 15/4).
Menurutnya, keterlembatan logistik ini harus menjadi perhatian serius. Dia mengingatkan, jangan sampai tingkat keberhasilan siswa menurun karena tambah stress menunggu jadwal UN yang telat.
"Prinsipnya adalah jangan sampai para siswa mjd korban dari penundaan. Ini yg musti mjd fokus Pemerintah," sambungnya.
Tapi dia yakin akan ditemukan solusi atas penundaan UN tersebut. "Yang saya tahu adalah Pak Nuh (Mendikbud) orang baik. Semoga ada solusi atas kejadian ini. Setiap masalah ada jawabannya," ungkapnya.
Sementara untuk pelajar yang hari ini mengikuti UN, Anas mengucapkan selamat. "Untuk adik-adik yg UN, selamat ujian. Berangkat dng optimis dan doa. Insyaallah lancar dan sukses. Amin."
[zul]
BERITA TERKAIT: