Namun bagi dosen FISIP UIN Jakarta, A. Bakir Ihsan, langkah SBY itu tak serumit yang diduga.
"Kalau SBY lebay untuk apa SBY bikin twitter? Jangankan citra, dengan twitter, setiap tweeplers justru bisa mengkritik, menuduhnya lebay dan sejenisnya sebagaimana dialaminya lewat SMS dan PO Box 9949," kata dia kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (14/4).
Meski akun @SBYudhoyono dibuat baru seumur jagung, namun sudah memiliki follower hingga ratusan ribu dan dipastikan bakal bertambah. Presiden SBY sudah delapan kali berkicau. Dalam kicauannya itu, Presiden SBY menyatakan alasan aktif di Twitter karena ingin berbagi sapa dan inspirasi dengan masyarakat.
Dalam hemat Bakir, pilihan menggunakan atau tidak menggunakan twitter oleh SBY hanya soal pilihan dan waktu. Lebih penting dilihat dari itu adalah sejauhmana twitter tersebut efektif menjadi alat komunikasi dan akses informasi bagi masyarakat.
"Efek citra pada setiap apa yang dilakukan adalah keniscayaan bagi semua orang termasuk bagi SBY. Bukankah dunia politik seperti diutarakan Otto von Bismarck sebagai the art of possibilities," demikian kata Bakir.
[dem]
BERITA TERKAIT: