Bila
show, atau bertemu dengan sejumlah orang atau apalagi
fans, Sulis, yang kini sudah menjadi remaja itu, selalu ditanya apakah kini sudah aktif di partai politik, dalam hal ini Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pertaanyan ini sering muncul sejak suaranya menjadi
back song setiap kali Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tampil di televisi.
"Pertanyaan-pertanyaan ini tentu saja mengganggu, karena selain memang saya tidak terlibat dalam politik, atau dalam hal ini PPP, juga saya memahami nilai-nilai Islam itu lebih baik dipahami secara substansial daripada sekedar dipahami dalam artikulasi partai," kata Sulis kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa, 9/4).
Sulis, yang mengaku sangat nasionalis ini juga sangat kecewa sebab ternyata PPP melanggar hak cipta lagu Rumah Besar Umat Islam. Sulis mengaku bahwa memang ia menjadi bagian dari artis yang terlibat dalam Konser Shalawat di puncak peringatan Harlah PPP, pada 19 Februrai 2012 lalu. Namun proyek Lagu Rumah Besar Umat Islam itu di luar program Harlah, yang ternyata telah dilanggar hak ciptanya.
"Saya bukan hanya dirugikan secara material, tapi juga non-material. Kemana-mana sebagian orang menganggap saya aktif di partai, atau PPP," kata Sulis.
Haydar Yahya, Manajer Sulis, membuka pelanggaran hak cipta yang dilakukan PPP ini. Menurut Haydar, pelanggaran hak cipta berawal dari kontrak dengan PPP saat mau menggelar Konser Shalawat di puncak peringatan Harlah PPP, pada 19 Februari 2012 lalu. Di tengah persiapan Konser, Haydar kemudian diperkenalkan dengan Sekjen PPP, Romahurmuzy. Komunikasi dengan Romahurzmy pun berlanjut. Di luar kontrak konser, Romy mengontak Haydar untuk menggarap proyek lain, yaitu membuat lagu yang akan dibuat untuk PPP, dengan tema Rumah Besar Umat Islam.
Kata Haydar, lagu Rumah Besar Umat Islam itu sama sekali tidak ada kaitannnya dengan keterlibatannya dalam HUT PPP. Proyek lagu itu diminta langsung oleh Romy lewat
blackberry messenger.
Haydar pun diminta datang ke kantor Romy di DPR, Senayan. Di kantor Romy itulah Haydar mempresentasikan lagu yang akan dijadikan lagu untuk PPP dengan tema, Rumah Besar Umat Islam. Vokalis dalam lagu itu adalah Sulis, yang selama ini dikenal dengan lagu-lagu cinta rasulnya bersama dengan Haddad Alwi. Dalam kesempatan itu, Haydar memberikan
softcopy yang berisi lagu Rumah Besar Umat Islam.
Setelah peristiwa itu, Romy susah sekali dihubungi. Namun yang pasti, lagu Rumah Besar Umat Islam itu beberapa kali ditampilkan di televisi sebagai iklan atau
back song setiap kali Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tampil.
"Penggunaan
back song itu tanpa izin kepada saya sebagai penciptanya, tidak juga memberi tahu, tidak minta persetujuan, apalagi membayar jerih payah penciptanya, penyanyinya, penata musiknya, biaya studionya, dan seterusnya," kata Haydar.
Hadyar mengaku sempat meminta untuk dipertemukan dengan Romy melalui orang terdekatnya, yang bahkan ketika lagu ini dipresentasikan orang tersebut berencana menjadikan lagu ini sebagai RBT bagi anggota PPP. Namun sayang, jalur kekeluargaan ini diabaikan, atau lebih tepatnya dilecehkan oleh Romy. Kini, Haydar pun sudah menunjuk Mohammad Assegaf sebagai kuasa hukum. Haydar akan membawa persoalan ini ke ranah hukum.
[ysa]
BERITA TERKAIT: