Pengurus Demokrat: Ide Konvensi dari SBY Luar Biasa dan Harus Diapresiasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 09 April 2013, 05:21 WIB
Pengurus Demokrat: Ide Konvensi dari SBY Luar Biasa dan Harus Diapresiasi
sby
RMOL.  Kader dan pengurus menyambut baik usul Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan menggunakan mekanisme konvensi dalam menjaring calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilihan Presiden 2014 mendatang.

"Ide konvensi saya kira luar biasa dan harus diapresiasi secara positif. Karena konvensi ini membuka pintu lahirnya kader-kader yang bermutu serta memiliki integritas dalam peta politik kebangsaan," ujar fungsionaris DPP Partai Demokrat Farhan Effendy kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Selasa, 9/4).

"Saya sendiri berharap, dalam konvensi bisa berjalan baik, demi lahirnya sebuah figur yang berbobot, sebab penilaian konvensi kan pasti terbuka," sambung Ketua Umum Benteng Kedaulatan ini.

Dia menjelaskan, konvensi merupakan mekanisme penjaringan capres-cawapres dari tingkat bawah atau akar rumput. "Prosesnya terbuka dan melibatkan semua tingkatan organisasi partai berikut para fungsionarisnya," jelas Farhan.

Tujuannya agar diperoleh capres dan cawapres sebaik mungkin, dan dilakukannya secara demokratis. Dengan berbagai modifikasi, proses, dan cara, langkah semacam itu juga dilakukan di negara lain, misalnya Amerika Serikat.

"Karena ingin mendapatkan capres dan cawapres yang sebaik mungkin, Demokrat menawarkan pula cara terbuka. Terbuka bukan saja dalam proses penjaringan dan pemilihan, tetapi juga terbuka dalam arti, kandidat presiden dan wapres bisa juga dari luar partai, ini sangat mungkin," jelas Farhan.

Untuk mendapatkan calon terbaik itu, menurutnya, harus diformulasikan kriteria, kualifikasi, dan pertimbangan-pertimbangan figur yang akan ikut konvensi capres. Pertimbangan itu beragam, mulai dari sosok kepribadian, integritas, kecerdasan dan kecakapan.

"Kualifikasi kepemimpinan yang diharapkan, di samping diukur dari kriteria dan kualifikasi, juga perlu diperhatikan dari sisi ideologi, visi, serta program kerja yang hendak dilakukan ke depan," ungkapnya.

Soal adanya penilaian bahwa konvensi digelar karena Demokrat tidak punya cukup banyak figur, menurutnya, itu wacana miring yang dikembangkan oleh para pesaing, utamanya suara yang berasal dari luar Demokrat.

"Maklum sudah dekat 2014. Tapi apapun komentar dari luar, saya kira tidak terlalu relevan ditanggapi dalam kepentingan Demokrat sendiri. Karena kami yakin, Demokrat ke depan, masih dicintai rakyat," tandas Dewan Pakar Jaringan Nusantara ini. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA