Studi Banding Komisi I DPR ke Ukraina Bahas Persenjataan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Rabu, 03 April 2013, 10:27 WIB
Studi Banding Komisi I DPR ke Ukraina Bahas Persenjataan
tb hasanuddin
rmol news logo Dari Fraksi PDI Perjuangan, hanya satu orang yang ikut rombongan Komisi I DPR RI yang akan melakukan kunjungan kerja berkaitan dengan fungsi pengawasan ke Ukraina dan Turki mulai tanggal 13-19 April 2013.

"Dari Fraksi PDI Perjuangan hanya 1 orang, Herry Ahmadi," ujar Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin kepada wartawan di Gedung DPR Senyan, Jakarta, Rabu (3/4).

Kunker ke Ukraina itu sebagai kunjungan balasan karena ada beberapa waktu lalu Komisi Pertahanan Ukraina berkunjung ke Indonesia menjelaskan tentang sistem persenjataan dan lain sebagainya.

Lalu apakah setelah kunjungan itu pihak Indonesia akan beli persenjataan Ukraina?

TB menjelaskan pihaknya ke Ukraina itu mencoba menganalisa bahwa senjata yang dibeli Indonesia dari Rusia, ternyata harus melakukan pemeliharaan, dan kalau pemeliharaannya di pabrik Rusia lebih mahal.

"Kemudian kenapa tidak kita arahkan ke sana (Ukraina)," ungkapnya.

Alasan kedua kata TB, dari hasil pengamatan, sistem persenjataan Soviet dulu, ternyata dibuat dimana-mana. Yang paling banyak itu, sistem sejata untuk AD-nya dibuat di Ukraina.

"Jadi kita lihat apakah ada kemungkinan-kemungkinan (Ukraina) bisa bekerja sama dengan PT Pindad (Indonesia). Jadi bekerja dengan Pindad mengacu pada UU Pertahanan," jelasnya.

Apakah kemungkinan akan membeli?

"Kalau membeli tergantung user (Kemhan). Tapi kalau kerjasama dengan Ukraina, sesuai UU ya," jawabnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA