Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lingkungan Berau Terancam Eksploitasi Sumber Daya Alam

Kamis, 24 Januari 2013, 07:25 WIB
Lingkungan Berau Terancam Eksploitasi Sumber Daya Alam
ilustrasi/ist
rmol news logo . Lingkungan Kabupaten Berau ternacam karena ada eksploitasi sumber daya alam seperti penambangan batu bara dan pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit

Hal itu disampaikan Deputi VI Pemantuan Program dan Institusi Penegak Hukum Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Mas Achmad Santosa, yang hadir sebagai pembicara dalam Ekshibisi Forum Berau Banuanta (FBB) dan Temu Rembug menuju Berau Hijau tahun 2013 di Tanjung Redeb, Berau, Rabu (23/1).

"Ancaman sudah terlihat tapi belum terlambat. Komitmen Berau hijau harus terinvestasikan dalam rencana lembaran jangka menengah dan itu harus tercermin dalam rencana tata ruang dan wilayah," ungkapnya.

Untuk menuju ke tujuan itu, dia menyebut pula pentingnya kajian lingkungan hidup strategis. Dan pria yang akrab disapa Mas Ota ini mengemukakan indikator kerusakan lingkungan perlu ditekan sejak dini, mengingat tuntutan dunia usaha yang terus meningkat dan mengarah pada eksploitasi SDA perlu disikapi dengan bijak oleh pemerintah daerah, provinsi dan pusat.

"Ancaman nyata di depan mata yakni desakan ekonomi dari paradigma PAD bagi daerah dengan membuka konsesi batu bara dan perkebunan selalu menggoda, di sini peranan pemerintah untuk menyiapkan langkah berikutnya sebagai antisipasi kerusakan tentunya dengan komitmen penuh perusahaan itu sendiri," sambungnya lagi.

Temu Rembug yang digawangi FBB diperkuat dengan 22 daftar organisasi anggota FBB mulai dari LSM, mahasiswa dan organisasi pencinta lingkungan lainnya, juga dihadiri pembicara yang terdiri dari Mas Ota, Asisten II pemkab Berau, Suparno kasim,Ketua DPRD Berau Ir Elita herlina, Berlin Silalahi dari Disbudpar Berau, Direktur yayasan Berau Lestari dan senior Advisor for Int Forest carbon Policy The nature Conservancy (TNC) Wahjudi Wardojo. [ant/ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA