BENTROK LAPANGAN BANTENG

Saksi Mata: Polisi Salah Tangkap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Kamis, 03 Januari 2013, 23:24 WIB
rmol news logo Empat orang yang diduga preman yang ditangkap di Kantor Kementerian Kordinator Perekonomian di Lapangan Banteng, Jakarta, adalah korban aksi brutal polisi.

"Mereka adalah tamu di Kantor Menko Perekonomian. Bukan preman yang disewa," ujar Direktur Visi Indonesia Rusdiansyah kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Kamis malam, 3/1). Rusdiansyah adalah salah seorang saksi mata peristiwa bentrokan tersebut.

Rusdiansyah mengatakan, dari pengamatannya yang terjadi adalah penyerbuan polisi ke halaman kantor Menko Perekonomian. Penyerbuan dilakukan sampai dua kali.

Dalam penyerbuan kedua, puluhan polisi merangsek hingga ke tangga di pelataran depan Kantor Menko Perekonomian. "Saat itu ada polisi yang membuka paksa baju salah seorang tamu kantor Menko. Dia (tamu yang dibuka paksa bajunya) dipukuli dan diseret ke pos polisi di depan kantor Menko Perekonomian," ujar Rusdiyansah.

"Saya kenal beberapa yang ditangkap polisi itu. Saya tahu mereka bukan preman, tapi tamu kantor Menko Perekonomian," katanya.

"Bahkan dua orang yang ditangkap, Chairul Anwar dan Ihsan Jauhari, setahu saya kerja di kantor Menko Perekonomian. Dan mereka bukan preman," demikian Rusdiyansah. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA