KJP Dipakai Tak Sesuai Kebutuhan Bisa Ditarik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 01 Desember 2012, 16:49 WIB
KJP Dipakai Tak Sesuai Kebutuhan Bisa Ditarik
JOKO WIDODO/IST
rmol news logo Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan perbedaan Kartu Jakarta Pintar dengan sistem beasiswa.

Total ada 111 SMU/SMK di wilayah DKI yang akan memperoleh KJP pada tahap awal yang dimulai hari ini (Sabtu, 1/12). Dia mengatakan, kartu ini diberikan kepada siswa tidak mampu yang bersumber dari dana Rawan Putus Sekolah yang ada di masing-masing suku dinas pendidikan di lima wilayah kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

"Pertama, ini sangat simpel dan sederhana. Yang kedua dipegang langsung oleh siswa," ujar Joko Widodo kepada wartawan, sambil memegang KJP.

Meski begitu, penggunaan KJP tetap akan ada aturannya sendiri. "Nantinya kita sampling, apakah uang itu dipakai untuk beli seragam, beli kebutuhan lainnya untuk sekolah" lanjut Jokowi, sapaan orang nomor satu ibukota itu.

Ia memastikan, pemakaian KJP tetap dipantau usai dibagikan. Jika tidak digunakan sesuai dengan kebutuhan, bisa saja KJP yang dipegang siswa ditarik kembali.

Tepat hari ini, Jokowi mulai membagikan KJP secara simbolis kepada sejumlah siswa di SMA Yappenda, Jakarta Utara dan SMA Paskalis, Jakarta Pusat.

Kepala Dinas Pendidikan DKI, Taufik Mulyanto, menerangkan KJP ini merupakan ATM rekening Bank DKI. Di mana masing-masing siswa mendapat bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 240 ribu per bulan.

"Biaya itu untuk membantu para siswa memenuhi segala bentuk kebutuhan pendidikannya," ujar Taufik. [wid]




Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA