Namun sayang, kata Kordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Se-Dunia, Zulham Effendi, peran Pemuda Indonesia sekarang terus mengalami distorsi. Kekuatannya pemuda terbagi-bagi dalam beberapa bagian. Pemuda yang dalam negeri sekarang terpecah-pecah karena kepentingan. Padahal kekuatan pemuda yang di dalam negeri hanyalah separuh kekuatan pemuda yang ada.
"Separuh lagi kekuatan pemuda ada di luar negeri. Kekuatan Pemuda yang di luar negeri terhimpun dalam wadah Perhimpunan Pelajar Indonesia se-dunia. Sayangnya, Kekuatan ini nyaris terlupakan atau sengaja dilupakan," kata Zulham kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamis, 24/10).
Apabila dipelajari dari sejarah Indonesia, lanjut Zulham, ternyata kekuatan Pemuda Indonesia baru mempunyai
impact ketika bersatu dengan kekuatan yang ada di luar negeri. Perhimpunan Pelajar Indonesia se-dunia tersebar di 38 negera. Mereka menuntut ilmu dan terus menyuarakan perubahan untuk kemajuan bangsa Indonesia dan terus membangun diaspora Indonesia.
Zulham pun mengingatkan, sinergi Kekuatan Pemuda dalam negeri dan di luar negeri harus dilakukan segera, mengingat bangsa Indonesia sekarang ini sudah mulai kehabisan energi yang muda untuk melakukan upaya-upaya terobosan perubahan menuju Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera. Kekuatan Pemuda ini sangat dinamis sehingga bisa bergerak lincah dan berani menghadapi tantangan.
"Saatnya bersinergi untuk Indonesia bagus," demikian Zulham.
[ysa]
BERITA TERKAIT: