"Tidak akan ada kesempatan Israel setuju untuk setiap jenis perubahan dalam perjanjian perdamaian bersejarah 1979 dengan Mesir," kata Menteri Luar Negeri, Avigdor Lieberman, sebagaimana dilansir
The Associated Press (Minggu, 23/9).
Sementara itu Presiden Mesir Mohammed Morsi dan gerakan Ikhwanul Muslimin telah berulang kali menyerukan perubahan batas pasukan di semenanjung Sinai yang semakin kacau. Banyak orang Mesir berpendapat batas-batas tersebut melanggar kedaulatan nasional.
Dalam upaya untuk menghentikan serangan oleh militan yang semakin meningkat, Israel dan Mesir telah sepakat untuk sementara mengesampingkan batas. Tapi kekerasan tetap berlanjut. Dalam insiden terbaru, tiga orang bersenjata dan seorang prajurit Israel tewas dalam baku tembak di sepanjang perbatasan pada hari Jumat lalu (21/9).
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: